Menghirup asap dari bakaran dupa ternyata bisa menempatkan Anda pada risiko kesehatan yang besar termasuk kanker. Menurut sebuah pnelitian terkini, hal ini disebabkan oleh partikel tertentu pada asap bakaran dupa yang lebih beracun dibandingkan rokok.
Membakar dupa merupakan tradisi yang dilakukan kebanyakan pemeluk agama Hindu dan Konghucu. Tapi kadang, pembakaran dupa tak selalu ditujukan untuk acara keagamaan, aroma yang dihasilkan dalam bakaran dupa kerap digemari sebagian orang.
"Perlu adanya kesadaran yang lebih besar pada masyarakat bahwa asap yang dihasilkan dari pembakaran dupa bisa membahayakan kesehatan," kata pemimpin peneliti, Rong Zhou dari South China University of Technology di Guangzhou.
Tes pada hewan menunjukkan bahwa asap pembakaran dupa mengandung zat kimia yang berpotensi mengubah materi genetik seperti DNA hingga menyebabkan mutasi sel.
"Ini berarti bahwa asap dupa berpotensi lebih beracun ke sel karena berpotensi mengubah materi genetik," imbuh peneliti.
Temuan menunjukkan bahwa sampel asap pembakaran dupa mengandung 64 senyawa. Dua di antaranya merupakan zat yang sangat beracun. Peneliti mengimbau agar masyarakat lebih mewaspadai efek kesehatan dari pembakaran dupa ini. (Zeenews)
Berita Terkait
-
Melihat Keindahan Desa Dupa di Vietnam yang Instagrammable
-
Ibu dan Anak Tewas Usai Mengurung Diri di Kamar Mandi Sambil Bakar Dupa, Polisi Sebut Mirip Kasus di Jepang
-
4 Zodiak yang Aktif dalam Pelestarian Alam dan Kesehatan Lingkungan
-
Dupa di Jepang: Asal Usul, Sejarah, dan Ritual Koh-Do 'Cara Wewangian'
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial