Suara.com - Diabetes melitus pada tahap kronis bisa menyebabkan berbagai komplikasi, mulai dari luka tak kunjung sembuh, neuropati, batu ginjal, jantung, hingga stroke. Tak hanya itu, komplikasi merupakan penyebab kematian tertinggi pada diabetesi. Oleh karena itu, penting bagi diabetesi untuk rutin melakukan pemeriksaan kadar gula darah untuk menurunkan risiko komplikasi.
"Penelitian membuktikan (bahwa) jika diabetesi rutin memonitor kadar gula darah, maka risiko komplikasi turun hingga 32 persen, dan angka kematian juga turun hingga 51 persen," ungkap dr Tri Juli Edi Tarigan, ahli penyakit dalam dan konsultan endokrin RSCM, dalam acara temu media bertajuk "Cegah Bahaya Komplikasi Diabetes", baru-baru ini.
Lebih lanjut, dokter yang akrab disapa TJ ini mengatakan bahwa diabetesi bisa melakukan pemeriksaan gula darah secara mandiri, dengan menggunakan alat yang disebut glukometer. Pasien bisa mengambil sampel darah dengan menusukkan alat ke jarinya dua kali sehari, yakni sebelum makan dan dua jam setelah makan.
Selain kedua waktu tersebut, TJ juga mengimbau diabetesi untuk melakukan monitoring gula darah sebelum tidur. Pasalnya menurutnya, kenaikan gula darah tak hanya terjadi sesudah makan, tetapi bisa juga menjelang tidur di malam hari.
"Meski merepotkan, tapi hal ini bisa mencegah komplikasi terjadi. Dokter juga bisa memberi rekomendasi obat apa yang harus dikurangi dan mana yang harus ditambah, agar gula darah tetap normal," imbuhnya.
Mengingat diabetes bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius, TJ pun berpesan agar masyarakat mulai memeriksakan kadar gula darahnya, meski tak memiliki keluhan atau riwayat keluarga dengan diabetesi.
"Kalau ada faktor risiko seperti obesitas, ya wajib periksa gula darah. Kalau tidak ada faktor risiko dan riwayat keluarga, biasanya screening diwajibkan saat seseorang memasuki usia 40 tahun. Tapi sebaiknya, usia berapa pun saat ini, periksa gula darah saja, karena gaya hidup juga bisa mempengaruhi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Usia 20-an Kena Diabetes? Cek Kebiasaanmu Sekarang Juga!
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Diabetes Bukan Penyakit Orang Tua, Ini 5 Cara Simpel Biar Gen Z Gak Kena Sakit Gula
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif