Health / Konsultasi
Kamis, 20 November 2025 | 22:02 WIB
Ilustrasi masalah bahu (Freedigitalphotos.net)
Baca 10 detik
  • Masalah bahu dapat mengganggu aktivitas harian dan membutuhkan penanganan bertahap mulai dari terapi fisik hingga intervensi medis.
  • Pendekatan modern menghadirkan teknologi minim invasif seperti artroskopi yang membantu pemulihan lebih cepat dan aman.
  • Inovasi ini memungkinkan pasien mendapatkan hasil perawatan yang lebih efektif sekaligus meningkatkan kualitas hidup.

Suara.com - Masalah bahu seperti nyeri, kekakuan, hingga keterbatasan gerak semakin kerap dialami masyarakat modern—baik karena aktivitas olahraga, kerja yang repetitif, maupun cedera.

Kondisi seperti Frozen Shoulder, Rotator Cuff Tear, dan Shoulder Impingement menjadi keluhan yang sering ditemui dan dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya.

Penanganan bahu juga dikenal kompleks karena melibatkan struktur otot, ligamen, tendon, serta ruang gerak sendi yang luas, sehingga dibutuhkan pendekatan komprehensif agar pemulihan optimal dapat tercapai.

Salah satu pembahasan mengenai inovasi penanganan masalah bahu ini mengemuka dalam acara Media Gathering bertema “Advanced Treatment for Shoulder” yang digelar pada 20 November 2025 di Manado.

Acara ini menghadirkan dr. Jefri Sukmawan, Sp.OT (K), Subsp.OBS—spesialis ortopedi dengan subspesialisasi bahu, siku, dan kedokteran olahraga yang juga memimpin Divisi Shoulder and Elbow di Orthosports and Wellness Center, RS Premier Bintaro.

Dalam pemaparannya, dr. Jefri menjelaskan bahwa penanganan cedera bahu kini tidak hanya berfokus pada operasi, tetapi mencakup pendekatan bertahap mulai dari diagnosis akurat, terapi konservatif, hingga tindakan bedah modern yang bersifat minimally invasive.

Pendekatan Non-Bedah: Fokus pada Mobilitas dan Pengurangan Nyeri

Untuk banyak pasien, terapi awal dilakukan tanpa operasi, seperti:

  • Terapi fisik untuk meningkatkan rentang gerak dan memperkuat otot bahu.
  • Obat antinyeri dan antiinflamasi (NSAID) guna mengurangi peradangan.
  • Suntikan kortikosteroid untuk mengatasi inflamasi dan meningkatkan pergerakan sendi.

Pendekatan ini dinilai efektif terutama pada kondisi seperti Frozen Shoulder tahap awal atau cedera tendon ringan.

Baca Juga: Kenali Penyebab Nyeri Pada Bahu, IDI Kabupaten Boyolali Berikan Informasi Pengobatan

Teknologi Bedah Artroskopi untuk Kasus yang Lebih Kompleks

Jika terapi non-bedah tidak memberikan pemulihan optimal, tindakan operasi dilakukan dengan metode modern seperti:

  • Manipulasi di bawah anestesi untuk mengembalikan rentang gerak sendi.
  • Operasi artroskopi, prosedur minim sayatan yang bertujuan mengangkat jaringan parut atau adhesi penyebab nyeri dan keterbatasan gerak.

Teknik artroskopi menjadi salah satu terobosan signifikan karena memberikan trauma jaringan lebih kecil, risiko infeksi lebih rendah, serta waktu pemulihan lebih cepat dibandingkan operasi terbuka.

Pemulihan Holistik: Rehabilitasi sebagai Tahap Krusial

Selain tindakan medis, rehabilitasi pasca prosedur menjadi faktor penting untuk mengembalikan fungsi bahu secara optimal. Program rehabilitasi kini dirancang lebih personal dan berbasis kondisi spesifik pasien agar hasilnya lebih maksimal.

Menurut dr. Jefri, fokus utama dari pendekatan modern ini bukan hanya menyembuhkan rasa nyeri, tetapi mengembalikan kualitas hidup pasien melalui penanganan yang presisi, minim risiko, dan berbasis teknologi mutakhir.

Load More