Suara.com - Komite Nobel telah mengumumkan tiga ilmuwan yang dianugerahi penghargaan Nobel 2015 di bidang fisiologi atau kedokteran untuk penemuan "terapi yang telah merevolusi pengobatan beberapa penyakit parasit yang paling dahsyat."
Ketiga ilmuwan tersebut adalah William C. Campbell, Satoshi Omura, dan Youyou Tu.
William dan Satoshi memenangkan penghargaan tersebut berkat keberhasilannya mengembangkan obat baru, avermektin, yang telah secara radikal menurunkan kejadian kebutaan dan filariasis limfatik (kaki gajah).
Sedangkan Youyou Tu, berhasil menemukan Artemisinin, obat yang telah secara signifikan mengurangi tingkat kematian dari penyakit malaria.
"Kedua penemuan tersebut telah memberikan manusia cara baru yang kuat untuk memerangi penyakit ini dimana telah mempengaruhi ratusan juta orang setiap tahunnya," kata Komite Nobel dalam sebuah pernyataan pada Senin (5/10/2015) seperti dilansir dari laman nytimes.com.
Sekadar diketahui, cacing parasit yang menyebabkan kebutaan dan filariasis limfatik, di antara penyakit lainnya, telah menimpa sepertiga dari populasi dunia, terutama di sub-Sahara Afrika, Asia Selatan dan Amerika Latin. Sementara malaria, penyakit akibat parasit bersel tunggal yang ditularkan oleh nyamuk yang menyerang sel-sel darah merah, telah membunuh lebih dari 450.000 orang per tahun, kebanyakan dari mereka anak-anak.
"Setelah beberapa dekade kemajuan yang terbatas dalam mengembangkan terapi tahan lama untuk penyakit parasit, penemuan oleh pemenang tahun ini secara radikal mengubah situasi," kata Komite Nobel.
Tag
Berita Terkait
-
Penulis Korea Selatan Han Kang Raih Nobel Sastra 2024
-
Hiburan Dilarang Taliban, Malala Yousafzai Mengaku Temukan Kebebasan di Konser Taylor Swift
-
Beri Penghargaan untuk Mahasiswa, Dekan FKUI Tantang Peneliti Kesehatan Indonesia Bisa Raih Nobel:
-
Jurnalis Rusia Lelang Hadiah Nobel untuk Bantu anak-anak di Ukraina
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis