Suara.com - Sebagian orang memilih untuk hidup sendiri karena berbagai alasan. Ada yang beralasan demi aktualisasi diri atau karier yang maksimal, tapi ada pula yang merasa nyaman hidup menyendiri ketimbang sehingga ia tak tertarik hidup serumah dengan orang lain.
Memutuskan hidup sendiri memang sebuah pilihan dan sah-sah saja dilakukan. Namun, tahukah Anda bahwa hidup menyendiri ternyata dapat mempengaruhi kesehatan.
Sebuah studi dalam jurnal Nutrition Review menunjukkan, mereka yang tinggal sendirian justru lebih berisiko mengalami kekurangan gizi.
"Orang-orang yang tinggal sendirian asupan makannya kurang bervariasi dan konsumsi kelompok makanan penting seperti buah, sayuran dan ikannya, lebih rendah," kata peneliti dari Queensland University of Technology School-Exercise and Nutrition Sciences, Dr. Katherine Hanna.
Untuk sampai pada temuan ini, Hanna dan Dr. Peter Collins menganalisa 41 studi yang meneliti tentang asupan makanan dan nutrisi pada orang-orang yang tinggal sendiri dan tinggal bersama orang lain.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui lebih jauh apakah hidup sendirian bisa menyebabkan orang-orang melakukan kebiasaan tak sehat misalnya dalam pola makan.
Hasilnya, dibandingkan mereka yang tinggal bersama orang lain (anggota keluarga), orang-orang yang tinggal sendirian terutama laki-laki memiliki pola makan yang buruk.
Peneliti menemukan, tidak bisa memasak, tak ada yang menemani berbelanja, naiknya harga bahan makanan dan kurangnya motivasi memasak, menjadi penyebab mereka yang sendirian cenderung menyiapkan makanan yang kurang bervariasi (tanpa protein, sayuran dan buah) sehingga kekurangan nutrisi.
Selain itu, faktor lain seperti usia, faktor sosioekonomi dan emosi, mejadi penyebab lainnya yang mempengaruhi kebiasaan makanan ini.
Temuan ini memperkuat studi di 2011 yang menyimpulkan, orang-orang lanjut usia yang hidup sendirian meningkat risikonya terkena malnutrisi, mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi, serta secara signifikan kurang mengonsumsi protein, buah dan sayuran.
Lantas, apa yang dapat dilakukan oleh orang yang hidup sendirian agar terhindar dari risiko tersebut? Hanna merekomendasikan sejumlah strategi, di antaranya meningkatkan keterampilan memasak, mencari bahan makanan sehat namun terjangkau dan temukan teman makan. (Medical Daily)
Berita Terkait
-
Banyak Obat Diet Tiruan, Perusahaan Farmasi Ini PHK 9.000 Karyawan
-
Rahasia Diet Sehat yang Cepat Menurunkan Berat Badan
-
Clean Eating: Gaya Makan Sehat yang Bikin Langsing Tanpa Ribet dan Drama
-
Rahasia Diet Tanpa Sengsara: Turun Berat Badan 10 Kg dengan Dukungan Komunitas
-
5 Rutinitas Pagi Ampuh Turunkan Berat Badan, Nomor 2 Paling Mudah!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas