Suara.com - Penyakit metabolik seperti diabetes, jantung koroner hingga stroke kini menyerang tak pandang bulu. Tua maupun muda dikabarkan banyak yang terserang penyakit yang menyebabkann kematian tertinggi ini.
Perubahan usia rentan mengidap penyakit dari 40-an ke usia 30 atau bahkan lebih muda diyakini dr. Roy Panusunan, SpPD, karena dipengaruhi oleh faktor kegemukan.
Risiko kegemukan yang dialami anak-anak saat ini, ditengarai karena kedua orangtuanya bekerja sehingga yang berperan mengasuh keseharian anak di rumah adalah 'asisten rumah tangga'.
"Jadi sejak kecil ketika diasuh asisten rumah tangga, anak nangis langsung diberi makan. Begitu seterusnya sehingga faktor risiko obesitas sudah ditanam sejak kecil," ujarnya di Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Kaitan antara faktor kegemukan dengan penyakit metabolik yang diidap lebih cepat pada anak-anak telah dibuktikan Roy melalui penelitian.
"Tahun 2005 lalu dilakukan penelitian kepada anak SMP-SMA di lima sekolah, berusia 12-19 tahun. Ditemukan 27 persen diantaranya sudah mengidap penyakit metabolik," imbuhnya.
Oleh karena itu, Roy mengingatkan agar orangtua menyadari adanya kecenderungan ini, sehingga mulai menanamkan pola hidup sehat sejak anak usia dini.
"Anak itu melihat orangtuanya, lalu dia mengikuti. Jadi kalau orangtuanya menjalani gaya hidup sehat anaknya tentu juga akan mencontoh. Misalnya dengan olahraga bersama anak," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis