Suara.com - Studi terkini mengungkap hubungan dari kontaminan dalam susu yang dapat meningkatkan risiko gangguan pada otak.
Temuan ini menunjukkan bahwa mengonsumsi susu yang tercemar bisa memicu peningkatan risiko penyakit parkinson, sebuah penyakit yang mempengaruhi neuron motorik pada otak.
Beberapa peneliti berpendapat hal ini disebabkan oleh cemaran saat pemrosesan susu dari sapi menjadi produk susu dalam kemasan. Namun mereka belum dapat bukti yang kuat bagaimana produk susu dan keju dapat menyebabkan penyakit parkinson.
Sementara itu, peneliti Robert Abbott dari Shiga University of Medicak Science Jepang meneliti hubungan antara susu dan parkinson memanfaatkan isu pencemaran lingkungan yang terjadi di Hawaii sejak 1980-an.
Abbott dan tim peneliti lainnya pun menganalisis 449 otak dan menganalisis kekebalan neuron di daerah otak yang berperan memicu penyakit parkinson. Temuan menunjukkan lelaki yang mengonsumsi dua gelas susu atau sehari memiliki jaringan saraf yang lebih tipis dan dapat memicu parkinson, dibandingkan lelaki yang tidak atau sedikit mengonsumsi susu.
Setelah diteliti peneliti menemukan bahwa sapi penghasil susu di daerah tersebut tercemar oleh residu dari pestisida organochlorine pada tanaman nanas yang menjadi bahan makanan mereka.
Abbott pun menyimpulkan bahwa susu mengandung cemaran yang berbahaya bisa memicu risiko penyakit parkinson di usia lebih awal. (TIME)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
Terkini
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya