Suara.com - Tanya:
Selamat malam Dokter,
Halo, Dok. Amankah membasuh atau mencuci vagina dengan baking soda untuk mengobati keputihan? Terima kasih.
Nelly
Jawab:
Selamat malam Nelly,
Keputihan secara garis besar dapat dibedakan menjadi menjadi yakni keputihan fisiologis (normal) dan keputihan patologis (akibat infeksi). Pada keputihan fisiologis, cairan yang keluar umumnya jernih, tidak terbau, dan tidak menimbulkan keluhan gatal.
Demikian sebaliknya pada keputihan patologis, pada umumnya cairan (sekret) keputihan akan mengalami perubahan warna, berbau, dan menyebabkan keluhan gatal.Keputihan fisiologis umumnya dijumpai pada masa subur atau pertengahan siklus haid.
Jika Anda mengalami hal tersebut, tak usah khawatir. Berikut adalah beberapa cara sederhana yang dapat Anda lakukan di rumah:
1. Yogurt
Yogurt diketahui mengandung bakteri baik yang dapat membantu melawan jamur. Konsumsilah yogurt polos tanpa pemanis, karena jika Anda menambahkan pemanis, maka infeksi Anda akan semakin parah. Anda dapat mengonsumsinya secara rutin atau dioleskan di area yang terkena infeksi jamur.
2. Bawang Putih
Bawang putih tidak hanya bermanfaat sebagai bumbu masakan, tapi juga merupakan salah satu pengobatan rumahan yang efektif untuk mengobati infeksi jamur. Bawang putih memiliki zat anti jamur yang dapat membantu mengobati infeksi jamur. Tambahkanlah bawang putih pada makanan Anda atau oleskan bawang yang sudah ditumbuk pada bagian vagina yang gatal.
3. Cuka Sari Apel
Cuka sari apel diketahui ternyata mampu membantu meringankan infeksi jamur. Cuka tersebut dapat mengembalikan kadar asam vagina hingga normal. Cara menggunakannya Anda bisa membilas bagian tubuh Anda yang terkena infeksi. Tapi gunakanlah secukupnya, karena cuka sari apel mempunyai efek yang sangat kuat.
4. Baking Soda
Baking soda dikenal mampu menyeimbangkan tingkat pH dalam tubuh yang berfungsi dapat meringankan gatal akibat infeksi jamur. Tambahkanlah setengah cangkir baking soda ke dalam air dan rendamlah diri Anda selama 20 menit setiap hari sampai rasa gatalnya berkurang.
Jagalah kebersihan organ intim dan tetap jaga kelembaban daerah lipatan Anda. Jangan lupa untuk rutin mengganti baju dan handuk.
Meskipun demikian, jika keluhan tetap berlanjut, maka sebaiknya segera konsultasikan keluhan Anda kepada dokter konsultan Anda.
Terima kasih telah menggunakan layanan konsultasi Meetdoctor. Semoga jawaban yang diberikan dapat bermanfaat bagi Anda,
Dijawab oleh dr. Nina Amelia Gunawan
Sumber: www.meetdoctor.com
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat