Suara.com - Stigma dan diskriminasi masih dihadapi para penderita kusta di Indonesia. Banyak orang yang merasa takut saat akan berjabat tangan bahkan hanya sekadar berinteraksi tatap muka dengan penderita kusta.
Alasannya mereka takut tertular dengan penyakit yang kerap disebut sebagai hasil kutukan atau guna-guna itu. Padahal penularan penyakit yang disebabkan bakteri mycobacterium leprae ini tidak semudah yang dibayangkan.
"Penularan penyakit kusta ini sebenarnya tidak semudah berjabat tangan langsung tertular ya. Yang benar itu perlu kontak dalam jangka waktu lama melalui pernapasan. Biasanya terjadi pada orang yang tinggal serumah," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, dr Wiendra Waworuntu, M.Kes pada temu media di Jakarta, Jumat (29/1/2016).
Pada penelitian, ia menambahkan, tak semua orang serta merta tertular kusta begitu kontak dengan penderita. Secara statistik hanya 5 persen yang akan tertular, 3 persen di antaranya akan sembuh tanpa obat dan 2 persen lainnya menjadi sakit dan perlu pengobatan.
"Misalnya 100 orang terpapar atau kontak langsung dengan penderita. Maka 95 orang lainnya akan sehat-sehat saja. 3 orang akan tertular dan sembuh dengan sendiri, dan hanya 2 orang lainnya yang akan sakit dan membutuhkan pengobatan," imbuhnya.
Namun risiko penularan ini bisa dikendalikan jika penderita mendapatkan pengobatan sesegera mungkin dan mengonsumsinya secara teratur.
"Tujuan pengobatan itu untuk memutuskan mata rantai penularan dan mencegah terjadinya cacat. Jika tidak segera diobati, kusta bisa menimbulkan kecacatan pada mata, tangan, kaki," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru