Suara.com - Glaukoma dan katarak sama-sama penyakit yang dapat menyebabkan kebutaan. Bedanya operasi tak dapat mengembalikan penglihatan penderita glaukoma, yang mana bisa dialami penderita katarak. Lalu apa perbedaan lain katarak dan glaukoma?
"Katarak terjadi ketika lensa mata seseorang menjadi keruh. Sedangkan pada kondisi glaukoma, lensa mata berbayang karena adanya tekanan di bola mata," kata Ketua Glaukoma Service Jakarta Eye Center (JEC) Hospital Jakarta, Dr. dr. Ike Sumantri SpM(K) pada temu media di Jakarta, Senin (22/2/2016).
Ike mengatakan bahwa glaukoma merupakan penyakit yang merusak saraf mata. Oleh karena itu sederet pengobatan hingga operasi tak bisa mengembalikan fungsi saraf seperti semula. Ike menambahkan, glaukoma juga kerap tidak memunculkan gejala yaitu jenis glaukoma sudut terbuka. Biasanya hal ini terjadi karena faktor keturunan.
"Jadi orang yang mengalami glaukoma jenis ini biasanya seperti melihat di dalam terowongan," imbuhnya.
Sedangkan pada jenis glaukoma sudut tertutup, penderita akan mengalami gejala yang lebih berat seperti pusing, dan mual hingga muntah ketika tekanan bola mata berada pada puncaknya.
"Proses hilangnya penglihatan bervariasi pada setiap orang. Ada yang cepat, ada yang lama tergantung tekanan di bola mata. Oleh karena itu harus segera ditangani," lanjut dia.
Sementara itu pada katarak, penyakit yang memicu kekeruhan pada lensa mata ini biasa menyerang orang-orang berusia di atas 55 tahun. Di Indonesia, selain faktor usia, paparan sinar ultra ungu yang cukup intens juga menyebabkan tingginya jumlah pasien katarak.
Beruntung kebutaan karena katarak bisa diatasi dengan tindakan operasi yang bahkan sering digelar sebagai bagian dari program CSR perusahaan.
Berita Terkait
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Waspada, 10 Kebiasaan Ini Bisa Mengganggu Penglihatan dan Rusak Kesehatan Mata Anda
-
Mata Perih Kayak Kena Semprot Merica? Ini 6 Cara Simpel Atasi Sindrom Mata Kering
-
Bukan Cuma Wortel, 5 Buah Ini Ternyata 'Skincare' Alami buat Matamu
-
Mata Lelah, Pikiran Kacau? Mungkin Kamu Butuh Digital Detox
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan