Suara.com - Gerhana Matahari Total merupakan momen yang dinanti-nanti banyak pihak. Menurut NASA, gerhana matahari total ini dapat terlihat dari beberapa pulau di Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan di bagian Samudra Pasifik. Periode gerhana total dapat dilihat 8:38-08:42 p.m ET.
Selain wilayah Asia Tenggara, Australia bagian utara dan timur, Hawaii dan sebagian wilayah dari Alaska, mendapatkan gerhana parsial. Tapi berkat teknologi yang ada, seluruh orang di dunia bisa melihat feed video secara langsung melalui komputer. NASA TV menampilkan secara langsung webcast gerhana dari Mikronesia yang dimulai pada 08.00 ET atau di exploratorium.com.
Bagi mereka yang berada di wilayah-wilayah yang dapat melihat peristiwa ini, sangat tidak dianjurkan untuk melihat langsung. Pasalnya, sinar kuat yang muncul dapat merusak retina dan menyebabkan kehilangan penglihatan.
Penggunaan kacamata pun tidak bisa dengan kacamata standar. Kekuatan cahaya yang timbul akan benar-benar dasyat. Seperti saat kita mengunakan kaca pembesar atau lensa pada daun, itu dapat membakar daun tersebut.
Sama halnya dengan lensa mata. Jika melihat matahari, lensa mata akan berkonsentrasi cahaya matahari dan fokus itu ke tempat yang sangat kecil di belakang mata, yakni pada retina.
Ini benar-benar membakar mata, menyebabkan kerusakan mata permanen atau kebutaan. Sebagai informasi, tidak ada sensor rasa sakit di dalam mata, sehingga tidak akan tahu jika hal itu terjadi.
Selama Gerhana Matahari Total, ada beberapa saat singkat ketika aman untuk dilihat langsung ke matahari. Waktunya hanya ketika bulan benar-benar menutup keseluruhan wajah matahari.
Kondisi ini disebut benar-benar total, dan hanya berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit. Begitu bulan mulai bergerak dari wajah matahari, Anda harus kembali menggunakan teknik melihat aman. (Exploratorium)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis