Suara.com - Penyemprotan nyamuk dilakukan di beberapa negara untuk menghalau penyebaran virus zika memalui nyamuk. Namun organisasi kesehatan dunia (WHO) memastikan cara itu gagal.
Alasannya penyemprotan nyamuk saja tidak menghentikan penyebaran demam berdarah, terlebih metode ini dipakai untuk menghalau virus zika yang mengancam kerusakan saraf otak.
WHO merekomendasikan untuk menghalau peyebaran virus itu adalah peran serta individu untuk tidak membiarkan bibit nyamuk berkembang biak. Jika tidak virus akan terus menyebar selain di Brazil dan Amerika Latin.
WHO mengadakan pertemuan selama 3 hari untuk membahas virus zika. Dalam pertemuan itu delegasi berfokus membicarakan pengembangan alat untuk mendiagnosis infeksi Zika dan vaksin untuk mencegah. Tetapi mereka mengatakan uji vaksin mungkin akan dimulai terlambat untuk wabah saat ini terlanjur menyebar.
Asisten Direktur Jenderal WHO, Marie-Paule Kieny mengatakan para ahli telah mengatakan dalam pertemuan bahwa tidak ada bukti bahwa metode pengendalian nyamuk tradisional telah memiliki dampak yang signifikan terhadap penularan dengue dan Zika.
"Hal ini penting karena kita harus yakin bahwa kita berinvestasi dalam intervensi yang bekerja," kata Kieny pada konferensi pers.
"Tentu saja itu sangat berharga terus mencoba untuk menggunakan metode ini karena kurangnya intervensi lain." (Reuters)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat