Suara.com - Pikun atau penurunan daya ingat kerap dialami oleh para lansia atau lanjut usia. Karena dianggap hal yang wajar bagi para lansia, gejala pikun pun diabaikan oleh para anggota keluarga lainnya.
Padahal menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA Kementerian Kesehatan, dr. Fidiansjah, SpKJ, gangguan pikun tak dapat disepelekan, meski biasa menyerang kaum lansia.
"Jangan maklum dengan pikun. Kita harus memahaminya sebagai gejala awal yang harus dikhawatirkan. Lansia tidak harus mengalami fase pikun pada kehidupannya," ujar Fidiansjah usai peluncuran Renacana Aksi Nasional (RAN) Demensia di Jakarta, Kamis (10/3/2016).
Pikun sendiri merupakan satu dari 10 gejala demensia alzheimer yang mengakibatkan penurunan kualitas hidup para lansia. Bahkan tak hanya berdampak pada penderita, para pendamping atau caregiver juga mengalami penurunan kualitas hidup.
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek pun menambahkan, jumlah penderita demensia alzheimer di Indonesia mencapai 4 persen dari total populasi lansia di Indonesia. Ia berharap dengan adanya Rencana Aksi Nasional (RAN) Demensia, angka prevalensi penderita Alzheimer bisa menurun dan meningkatkan kualitas hidup para lansia.
"Dari sekian banyak lansia memang nggak semuanya demensia, tapi jumlah 4 persen lansia yang menderita alzheimer dari populasi di Indonesia sangat besar. Kita harapkan bisa turun dan saya imbau untuk para generasi muda menghindari risiko agar tidak mengidap kepikunan saat lansia," ujarnya.
Berdasarkan laporan Alzheimer's Disease International (ADI) pada 2015 terdapat 1,2 juta penderita demensia di Indonesia. Diperkirakan angka ini terus meningkat menjadi 2,2 juta penderita pada 2030 mendatang.
Berita Terkait
-
Kondisi Kesehatan Bruce Willis Makin Memprihatinkan: Sulit Bicara dan Berjalan
-
Lansia Beraksi di MRT Jakarta, Bantu Penumpang dan Edukasi
-
Cara Mengukur Detak Jantung Dengan Meletakkan Jari di Nadi Pergelangan Tangan
-
11 Alasan Orang Cenderung Jadi Penyendiri Seiring Bertambah Usia, Mulai Kamu Alami?
-
MUA Sulap Wajah Nenek 75 Tahun Jadi Awet Muda, Intip Rahasia Makeup-nya!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara