Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan di dunia dan Indonesia. Bahkan di Indonesia sendiri, belum ada satupun daerah yang dinyatakan bebas TB.
Hal ini disampaikan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr. M. Subuh pada temu media memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2016 di Jakarta, Rabu (23/3/2016).
Padahal kata Subuh jika pasien TB patuh dalam mengonsumsi obat secara teratur, angka kesembuhannya bisa mencapai 99.5 persen.
"Berdasarkan prediksi ilmu kedokteran, angka kesembuhan penderita TB MDR (Multi Drug Ressistance) hanya 30-50 persen saja. Kalau yang jenisnya XDR bahkan dibawah 30 persen. Sedangkan TB lini pertama, angka keberhasilan untuk sembuh 100 persen, jika konsumsi obat secara teratur. Yah, 99.5 persen lah, sisanya milik Tuhan," ujar Subuh.
Sayangnya, kepatuhan untuk mengonsumsi obat pada penderita TB lini pertama tak seluruhnya dijalankan. Selain menurunkan tingkat kesembuhan, tak mengonsumsi obat secara teratur dapat memicu seseorang mengidap TB MDR yang lebih berat dibandingkan TB lini pertama.
"Selain efek samping obat yang dirasakan, penderita TB MDR juga rentan menularkan jenis TB yang sama kepada orang lain," imbuhnya.
Untuk itu, Subuh mengimbau agar para penderita TB dapat mengikuti pengobatan secara teratur seusai yang dianjurkan oleh dokter. Selain kesembuhan dapat diperoleh optimal, risiko penularan ke orang di sekitanya juga relatif kecil.
Suara.com - "Kita galakkan 'Gerakan Temukan TB Obati Sampai Sembuh' (TOSS TB) agar penemuan dan pengobatan TB semakin insentif dan massal. Kalau ingin menurun kasusnya, maka harus dengan cara progresif. Temukan, deteksi, obati dan kita respons sampai sembuh," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025