Suara.com - Tanya:
Selamat siang dokter,
Saya seorang perempuan, telah menikah dan memiliki keluhan seputar kesuburan. Tiga tahun lalu, saya pernah kuret dan hingga kini belum hamil lagi.
Saya sudah cek hormon bulan lalu dan hasilnya LH saya 8.64, FSH 8.75, prolactin 10.8, estradiol 44.2. Yang saya tanyakan, apakah saya masih bisa hamil normal dan apakah saya kena sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome(PCOS)? Mohon penjelasannya. Terima kasih.
RC
Jawab:
Selamat siang saudari RC,
PCOS (polycystic ovary syndrome) adalah suatu keadaan di mana satu indung telur mengandung 12 folikel atau lebih. Karena acap orang salah menduga, yang ditemukan pada PCO bukanlah sebuah kista, melainkan folikel-folikel kecil yang berukuran 5-7 mm.
Kista adalah definisi yang dipakai bila pada indung telur ditemukan ruang yang berisi cairan atau benda padat dan dilapisi oleh selaput.
Pada satu indung telur terdapat jutaan folikel yang notabenenya adalah bakal sel telur. Setiap bulan setelah menstruasi, beberapa folikel akan membesar dan biasanya hanya satu folikel yang akan menjadi matang. Folikel yang matang mempunyai ukuran 18-25 mm.
Folikel yang matang ini akan pecah dan menghasilkan sel telur dalam proses yang dinamakan ovulasi. Pada PCO, beberapa folikel berkembang, tetapi pembesaran ini terhenti pada ukuran 5-7 mm.
Folikel-folikel yang tak kunjung matang akan terus menerus menghasilkan hormon estrogen yang mana bertanggung jawab mempengaruhi pertumbuhan selaput lendir pada rongga rahim.
Kadar esterogen yang terus-menerus diproduksi, lambat laun membuat selaput lendir rongga rahim menjadi sangat tebal. Ketika sirkulasi darah dari dinding rahim tak lagi terfasilitasi, terjadilah bleeding berupa flek atau bahkan pendarahan yang sangat hebat.
Amenorhea juga menjadi salah satu gejala yang kerap timbul sebab efek dari PCOS.
Tidak semua PCOS yang termonitor dari USG berpotensi menyebabkan gangguan. Apabila temuan PCOS turut disertai gangguan siklus menstruasi atau kelebihan hormon androgen (hormon laki-laki), barulah kondisi ini dikategorikan sebagai sindrom ovarium polikistik.
Untuk mendapatkan kehamilan pada PCOS, dapat diusahakan dengan memberikan obat yang dapat merangsang terjadinya ovulasi. Tindakan bedah laparoskopi pada ovarium juga dapat dilakukan untuk membantu terjadinya pembuahan, jika obat-obat yang sudah diberikan tidak memberikan respon yang baik.
Saluran tuba falopi juga akan diperiksa jika terdapat penyumbatan, yang dapat menghambat pengobatan yang dilakukan.
Dari hasil pemeriksaan darah yang Anda lakukan hasilnya adalah terjadi peningkatan hormon LH yang kadar normalnya 7 mlU/ml, kadar hormon FSHnya masih normal, kadar estradiol masih normal (24ng/ml)l, kadar estradiol juga masih normal(25-75 pg/ml).
Hasil pemeriksaan hormon Anda juga masih normal walaupun kadar LH tinggi, karena diagnosa PCOS adalah perbandingan hormon LH lebih tinggi dari FSH. Untuk terjadinya kehamilan normal masih mungkin.
Demikian penjelasan yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat. Terima kasih.
Dijawab oleh: dr Ika Lily Purnamasari
Sumber: https://meetdoctor.com/
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan