Suara.com - Tanya:
Selamat siang Dokter,
Adik saya mengalami alergi sudah sebulan lebih. Awalnya ruam-ruam merah seperti typus lalu saya belikan antibiotik di apotik tetapi malah makin parah dan gatal luar biasa.
Sebelumnya tidak ada alergi terhadap makanan laut, tetapi hanya makan sedikit langsung gatal-gatal kembali. Sejauh ini sudah dibawa ke dokter dan dites darah hasilnya normal, tetapi masih juga alergi itu datang tiba-tiba. Akhirnya bila alergi itu kambuh dia minum obat incydal. Kira-kira ada masalah apa ya, Dok? Mohon penjelasannya. Terima kasih.
CG
Jawab:
Selamat siang Saudari CG,
Alergi makanan adalah reaksi alergi yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh kita keliru merespons protein yang berasal dari makanan dan menganggapnya sebagai suatu ancaman. Salah satu reaksi alergi yang muncul bisa berupa rasa gatal dan ruam pada kulit.
Semua makanan berpotensi menyebabkan alergi. Namun ada beberapa jenis makanan tertentu yang sangat umum menyebabkan kondisi tersebut, contohnya udang, lobster, kepiting, ikan, dan kacang-kacangan.
Alergi akibat kacang-kacangan umum dialami oleh anak-anak. Selain kacang-kacangan, anak-anak juga bisa mengalami alergi setelah mengonsumsi susu, telur, gandum, dan kedelai. Alergi susu pada anak-anak sering kali menimbulkan gejala campuran yang ada di dalam alergi immunoglobulin E dan non-immunoglobulin E, yaitu pembengkakan dan sembelit.
Sehingga tidak heran jika memang adik anda sudah memiliki riwayat alergi dari kecil dan memnag normalnya alergi tersebut akan muncul kembali walaupun sudah lama tidak kambuh.
Disarankan untuk tidak memberikan obat tanpa resep dokter, pemberian obat antibiotik pada kasus alergi merupakan tindakan yang tidak tepat, karena alergi bukan disebabkan infeksi kuman atau bakteri.
Jadi, ada baiknya lakukan pemeriksaan kepada dokter kembali untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dan perlu Anda ketahui juga alergi tidak dapat disembuhkan secara total, namun alergi hanya bisa dihindari. Pengobatan alergi yang dilakukan hanya membantu mengurangi gejala yang ditimbulkan saja bukan penyebabnya.
Dijawab oleh: dr. Deffy Leksani Anggar Sari
Sumber: www.meetdoctor.com
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya