Suara.com - Banyak penelitian membuktikan bahwa emosi bisa mempengaruhi kesehatan, terutama emosi negatif atau perasaan yang intens. Orang yang marah, sedih, frustasi dan takut yang berlebihan, cenderung menjadi tidak sehat.
Ini pula yang didapat dari sebuah studi baru terhadap studi lama jangka panjang yang melibatkan pasangan-pasangan menikah. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Emotion, Mei lalu menemukan adanya korelasi yang kuat antara keduanya.
Pada 1980an, para peneliti University of California, Berkeley, mengundang pasangan heteroseksual yang telah menikah setidaknya selama 15 tahun. Mereka diminta untuk ngobrol akrab di laboratorium selama 15 menit.
Topik yang diperbincangkan oleh para pasangan adalah tentang keseharian mereka. Kemudian, sesi 15 menit berikutnya, mereka diminta membahas satu hal yang selama ini tidak mereka sepakati bersama. Efeknya, mereka menjadi berdebat.
"Kami menekan tombol yang benar," kata Robert Levenson, profesor psikologi di Berkeley dan penulis senior studi seperti dilansir Meet Doctor.
Semua percakapan relawan direkam dalam bentuk video dan mereka diminta mengisi kuesoner mengenai detail kesehatan mereka.
Setiap lima tahun sejak itu, untuk setidaknya dua dekade, para pasangan kembali ke laboratorium dan mengulang semuanya.
Eksperimen tersebut menunjukkan data yang kaya mengenai hubungan pernikahan jangka panjang, tapi tinjauan dalam jurnal Emotion adalah yang pertama bagi para peneliti (dari Barkeley dan lainnya) mengevaluasi ekspresi wajah dan suara subjek saat mereka berdebat.
Kemudian, para peneliti membuat catatan mengenainya. Misalnya, saat marah, alis salah satu peserta turun, pupil mata membesar, bibir mengerut dan suara meninggi.
Pasangan, terutama suami, yang mendidih karena kemarahannya ketika berdebat, dilaporkan lebih terkena masalah jantung di kemudian hari dengan gejala, seperti nyeri dada atau tekanan darah tinggi. Ini jika dibandingkan dengan pasangan lebih tenang.
Mereka yang lebih menahan diri, dilaporkan lebih rentan menderita gangguan otot, seperti nyeri punggung atau nyeri leher.
Dr. Levenson mengatakan, kemarahan, menaikkan debar jantung suku pulsa (frekuensi denyut jantung) dan menyebabkan reaksi biologis lain yang merugikan jantung dari waktu ke waktu. "Kami sudah tahu sebelumnya bahwa orang-orang dengan pernikahan yang buruk, seringkali mengalami gangguan kesehatan. Tapi kami tidak bisa memprediksi jenis penyakit yang risikonya meningkat dan sekarang kami bisa," kata Dr Levenson.
Anda yang kerap berargumen dengan cara berteriak penuh emosi, mungkin ada baiknya mempertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan ke kardiolog atau dokter spesiali jantung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern