Suara.com - Menemukan benjolan di sekitar payudara bisa menjadi mimpi buruk bagi perempuan. Biasanya benjolan selalu dikaitkan dengan keberadaan tumor atau bahkan kanker payudara.
Namun, menurut dokter spesialis kandungan di Santa Monica, Sherry Ross, ada sejumlah alasan mengapa payudara Anda dipenuhi benjolan yang tak selalu mengarah ke kanker payudara.
Jadi, jangan buru-buru khawatir jika Anda menemukan adanya benjolan di payudara, karena bisa jadi Anda mengalami satu dari beberapa kondisi ini.
1. Anda memiliki payudara yang padat
Payudara pada dasarnya merupakan kombinasi antara jaringan lemak dengan jaringan ikat. Perempuan yang memiliki payudara padat, jaringan ikatnya cenderung lebih besar dibanding jaringan lemak. Padatnya jaringan ikat ini membuat seorang perempuan merasakan adanya benjolan di payudaranya.
Ross mengatakan benjolan ini tak perlu ditakuti jika tidak disertai perubahan ukuran selama beberapa waktu. Namun sebagai upaya pencegahan, melakukan deteksi dini dengan USG maupun mamografi bisa menegaskan penyebab pasti dari benjolan tersebut.
2. Anda mungkin memiliki tumor yang tidak berbahaya
Salah satu penyebab umum dari benjolan payudara adalah adanya fibroadenoma yang tergolong tumor jinak. Meski tidak berbahaya, tumor jinak ini mungkin bisa mempengaruhi tampilan payudara Anda. Metode operasi bisa jadi jalan untuk mengangkat tumor jinak ini.
3. Anda mungkin memiliki kista
Serupa dengan fibroadenoma, kista atau fibrosis merupakan nama lain untuk jaringan ikat yang membentuk benjolan. Bentuknya bulat, dapat bergerak dan berisi cairan. Biasanya kondisi ini dialami saat perempuan memasuki usia 40-an. Kista juga tergolong jinak namun faktor gaya hidup tak sehat dapat meningkatkan risikonya berubah menjadi kanker payudara.
4. Anda mungkin memiliki gumpalan darah
Meskipun jarang, benjolan di area payudara juga bisa disebabkan oleh adanya gumpalan darah. Kondisi ini dapat disebabkan adanya trauma di daerah payudara, latihan fisik terlalu berat, atau memakai bra yang terlalu ketat. Kabar baiknya adalah benjolan akibat gumpalan darah ini umumnya akan hilang dengan sendirinya.
5. Anda sedang haid
Perubahan hormonal selama haid dapat memicu pembengkakan di area payudara. Menurut National Cancer Institute, benjolan di sekitar payudara saat memasuki periode haid tergolong normal dan tak perlu dikhawatirkan. Seiring dengan selesainya periode haid, benjolan ini akan hilang dengan sendirinya. (Womenshealthmag)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak