Jika gaya hidup sedentari diikuti dengan pola makan yang tidak seimbang dan kebiasaan tidak sehat seperti merokok atau minum alkohol, Anda pun berisiko mengalami lebih banyak masalah kesehatan.
Lantas, apa saja risiko kesehatan yang rentan dialami pada orang-orang yang malas bergerak? Berikut penjelasan yang dihimpun oleh hellosehat.com:
1. Konsentrasi menurun
Ketika Anda bekerja sambil duduk, tulang belakang Anda akan jadi tegang karena terlalu lama membungkuk atau melengkung. Oleh karenanya, paru-paru Anda tidak akan mendapatkan cukup ruang untuk mengembang cukup besar.
Jika paru-paru Anda terhimpit, seluruh tubuh Anda akan menerima kadar oksigen yang lebih sedikit. Apalagi karena sirkulasi juga akan terganggu kalau Anda tidak cukup bergerak.
Kurangnya oksigen yang diterima otak bisa menyebabkan turunnya konsentrasi. Bekerja pun jadi lebih sulit kalau Anda tidak fokus.
2. Meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung
Sebuah studi yang dilakukan oleh Aerobics Research Center di Amerika Serikat menunjukkan bahwa aktivitas fisik mampu mengurangi risiko stroke pada lelaki hingga sebesar 60 persen.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam Nurses’ Health Study membuktikan bahwa perempuan yang cukup bergerak atau beraktivitas fisik memiliki peluang terhindar dari stroke dan serangan jantung sebesar 50 persen. Maka, Anda yang terlalu sering duduk bekerja atau bermalas-malasan di depan layar komputer memiliki risiko cukup besar mengalami stroke.
3. Gangguan fungsi kognitif
Anda yang menjalani gaya hidup sedentari atau malas gerak cenderung lebih mudah mengalami berbagai gangguan fungsi kognitif dalam jangka panjang. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan fungsi otak menurun.
Aktivitas fisik mampu merangsang aliran darah yang penuh oksigen menuju otak serta memperbaiki sel dan jaringan otak yang mulai rusak. Bergerak dan berolahraga juga akan menumbuhkan berbagai sel saraf baru dalam otak. Hal ini membuat otak semakin tajam dan daya ingat semakin kuat.
4. Menyebabkan resistensi insulin
Kalau Anda menghabiskan kira-kira 70 persen dari waktu Anda seharian dengan duduk dan tiduran, Anda berisiko mengalami resistensi insulin. Kondisi ini menyebabkan meningkatnya kadar gula dalam darah sehingga peluang Anda terserang diabetes pun meningkat.
Apalagi biasanya sambil duduk atau tiduran, orang-orang cenderung mencari camilan yang kurang sehat. Camilan tersebut bisa jadi mengandung gula yang sangat tinggi, misalnya es krim, permen, cokelat, atau minuman kemasan yang manis.
5. Memicu osteoporosis
Tubuh manusia sudah dirancang sedemikian rupa untuk terus bergerak secara aktif untuk bisa bertahan diri. Otot dan tulang Anda harus dilatih setiap hari agar tetap sehat dan kuat. Kebiasaan malas gerak akan membuat Anda kehilangan massa otot.
Kepadatan tulang juga akan berkurang drastis. Jika dibiarkan, kondisi tersebut akan mengarah pada osteoporosis. Akibatnya, menjalani aktivitas sehari-hari pun jadi lebih sulit karena Anda semakin lemas dan cepat lelah.
Cara Mudah Agar Tubuh Lebih Banyak Bergerak
Anda bisa menghindari risiko-risiko yang diakibatkan oleh kebiasaan malas gerak dengan cara meningkatkan aktivitas fisik sehari-hari. Simak berbagai trik agar Anda tetap bisa memenuhi kebutuhan gerak tubuh setiap hari, meskipun Anda harus bekerja di hadapan layar komputer.
1. Cari standing desk atau meja yang cukup tinggi supaya Anda bisa bekerja sambil berdiri jika sudah kelamaan duduk di kursi.
2. Sambil mencari ide atau inspirasi saat bekerja, Anda bisa berjalan kaki mengitari gedung kantor atau di sekitar meja kerja Anda selama beberapa menit.
3. Jika Anda naik kendaraan umum seperti kereta atau bus, usahakan untuk berdiri daripada duduk sepanjang perjalanan.
4. Parkir kendaraan atau turun dari kendaraan umum di perhentian yang lebih jauh dari biasanya, lalu berjalan kakilah menuju kantor.
5. Daripada memesan barang-barang di toko online, pergilah dan berburu barang-barang yang Anda cari di pusat perbelanjaan.
6. Sempatkan untuk berolahraga selama satu jam setiap hari, baik di pagi hari atau sepulang kerja
7. Membersihkan rumah bisa menjadi aktivitas fisik yang cukup berat, misalnya menyapu, mengepel lantai, atau mencuci pakaian dengan tangan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit