Suara.com - Berbagai jenis kanker dapat merespon pengobatan yang berbeda. Menurut peneliti, kanker payudara adalah bentuk kanker paling agresif yang sulit untuk diobati dan kemoterapi adalah satu-satunya pilihan.
Kanker satu ini telah diklasifikasikan ke dalam subtipe. Berdasarkan kehadiran dan ketidakhadiran tiga reseptor yang dapat meningkatkan kanker payudara. Reseptor tersebut adalah estrogen, progesteron dan faktor pertumbuhan epidermal reseptor 2 (HER2).
Karenanya, para peneliti dan ilmuan terus mencari berbagai obat untuk kanker payudara yang paling banyak dialami oleh perempuan, terlepas dari ras dan usia mereka.
Sebuah studi baru menyatakan bahwa bentuk agresif dari kanker dapat dirawat di rumah dengan bantuan bahan pedas, yang umumnya dikenal sebagai cabai.
Selain itu cabai juga dikenal dapat meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit. Seperti sumber kaya vitamin C yang dapat melindungi infeksi. Kandungan ini juga melindungi tubuh dari efek yang disebabkan oleh radikal bebas.
Cabai juga diperkaya dengan magnesium, kalsium dan zat besi yang dapat melindungi tubuh dari masalah denyut jantung dan tekanan darah.
Tak hanya itu, cabai juga mengandung bahan aktif yang disebut capsaicin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan sel kanker.
Capsaicin dikenal memiliki kapasitas untuk menginduksi kematian sel dan mencegah pertumbuhan sel kanker. Hal ini tidak hanya efektif dalam mengobati kanker payudara, tetapi juga dapat mengobati kanker usus besar dan pankreas.
Dalam studinya peneliti juga menyebutkan bahwa capsaicin yang terdapat dalam tubuh dapat mengaktifkan protein yang dapat menghalangi tumbuhnya tumor
Beranjak dari temuan itulah peneliti menyimpulkan bahwa asupan capsaicin melalui makanan atau inhalasi bisa mengobati kanker payudara.(Boldsky)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara