Suara.com - Indonesia berkomitmen untuk mengakhiri epidemi Tuberkulosis (TB) pada 2025. Sayangnya dalam perjalanannya, jumlah kasus TB di Indonesia masih cukup tinggi.
Mission Leader Joint External Monitoring Mission for Tuberculosis Control (JEMM TB), Dr. Paul Nunn mengatakan ada sekitar 1 juta kasus tuberkulosis di Indonesia. Kondisi ini menempatkan Indonesia pada posisi negara dengan kasus TB terbesar kedua di dunia setelah India.
Selain itu, tambah dia, ada sekitar 690 ribu kasus TB yang tidak dilaporkan dengan tingkat kematian yang lebih besar, yakni 100.000 kematian per tahunnya. Menurut Dr. Paul, potensi ini terjadi di fasilitas kesehatan milik swasta yang tidak terdeteksi sehingga pasien tidak mendapatkan pengobatan.
"Berdasarkan data prevalensi terbaru, beban ekonomi akibat TB dalam setahun di Indonesia adalah sekitar USD 5.46 miliar. Hilangnya produktivitas akibat kematian dini menyumbang 63 persen, sedangkan angka disabilitas menyumbang 31 persen dari beban tersebut," ujarnya pada temu media di Kemenkes, Kamis (26/1/2017).
Tingginya prevalensi infeksi HIV/AIDS, lanjut Dr. Paul, turut berperan menambah jumlah kasus TB. Seperti diketahui infeksi virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga membuat penderitanya rentan terinfeksi TB.
"Epidemi HIV yang tak terkendali menyebabkan penambahan sekitar 78 ribu kasus TB per tahun. Namun program TB dan Program HIV menemukan tidak lebih dari 5 persen kasus ko infeksi TB-HIV. Yang lebih mengkhawatirkan adalah kasus TB resisten obat yang mencapai 30 ribu kasus dalam setahun," tambah dia.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Prof Nila Moeloek mengakui bahwa tingginya kasus TB yang tak dilaporkan merupakan 'PR' yang harus segera dituntaskan. Menkes menyebut bahwa pihaknya akan merangkul rumah sakit dan klinik swasta untuk melaporkan kasus TB.
"Langkah selanjutnya kami juga akan melakukan active case finding. Dimana merupakan implementasi dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dengan mendatangi langsung rumah warga yang sedang sakit. Diharapkan cara seperti ini bisa membantu kami menemukan kasus TB yang tidak terlaporkan untuk segera diobati sampai sembuh," pungkas Menkes.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!