Ilustrasi bakteri tuberkulosis. [shutterstock]
Penyakit tuberkulosis (TB) terdiri dari beberapa kelompok, salah satunya ialah yang disebut TB laten. Menurut dr. Diah Handayani SpP dari RSUP Persahabatan, TB laten merupakan kelompok orang yang sudah terserang bakteri Mycobacterium tuberkulosis, namun tidak dapat dibuktikan secara klinis maupun mikrobiologis.
Ia mengatakan, untuk memerangi penyakit TB, kelompok TB laten juga harus menjadi fokus dan tak boleh terlupakan. Karena sebenarnya, TB laten juga harus diwaspadai.
"Ini yang harus kita fikirkan karena jangan sampai mereka yang baru terinfeksi bakteri, bisa terkena TB. Biasanya TB laten terjadi pada orang yang tinggal satu rumah dengan penderita TB. Semua orang yang kontaknya erat dengan penderita TB, terutama petugas kesehatan," ungkap dia dalam temu media di Balaikota Provinsi DKI Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Untuk itu, lanjut Diah, penting adanya edukasi bagi kelompok TB laten, agar sebisa mungkin bakteri yang sedang 'tidur' dapat dicegah agar tidak menjadi aktif.
"TB laten, jangan sampai sakit. Karena ini sama dengan bom waktu, mereka bisa terkena TB di masa depan dan menularkan orang lainnya jika daya tahan tubuh mereka menurun," tambahnya.
Pencegahan tersebut, harus dilakukan terutama untuk anak-anak dibawah usia lima tahun. Jika mereka tinggal satu rumah dengan penderita TB, segera periksakan ke puskesmas atau rumah sakit, jangan menunggu sampai anak demam, batuk berdahak atau tak mai makan.
Jika tak diberi pencegahan, saat dewasa, kata Diah, mereka bisa dengan mudah menjadi penderita TB aktif, apalagi jika mereka adalah seorang perokok. Atau, saat usia 40 tahun ke atas, mereka bisa dengan mudah terkena TB diabetes mellitus (DM).
Tak hanya anak, Diah menekankan orang penderita HIV, juga wajib diberi pencegahan, karena mereka juga termasuk dalam kelompok TB laten.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025