Ilustrasi bakteri tuberculosis dalam 3D. [shutterstock]
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang jadi masalah kesehatan serius di seluruh dunia.
Di Ibu Kota Jakarta, menurut dr Koesmedi Priharto SpOT, saat ini masuk dalam irutan ketiga dengan penderita TB tertinggi, setelah Gorontalo dan Papua Barat.
Ia menyebutkan, ada 49.791 orang yang terduga TB dan 17.145 di antaranya terkonfirmasi TB, pada tahun 2016 sampai triwulan ketiga.
Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Asik Surya mengatakan bahwa terhadap angka TB yang lebih tinggi di Jakarta karena kepadatan dan mobilitas penduduknya yang tinggi. Sehingga, lebih cepat menularkan dari satu orang ke orang lainnya.
Melihat angka di atas, lanjut dia, diupayakan kerja keras untuk pengendalian TB, yang bukan hanya dilakukan oleh sektor kesehatan, namun juga melibatkan semua sektor untuk menimbulkan kesadaran yang lebih tinggi bagi masyarakat tentang penyakit TB.
"Tidak semua masyarakat terjangkau dengan layanan, sehingga untuk menimbulkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat, kita harus memanfaatkan semua media, termasuk media transportasi," ungkap Asik dalam temu media di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, Rabu 7/12/2016).
Karenanya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerjasama dengan TransJakarta dan beberapa sektor lain, melakukan edukasi TB untuk masyarakat dengan memanfaatkan armada dan beberapa halte dijalur koridor satu Transjakarta.
Edukasi ini, akan dilakukan melalui stiker dan poster bergambar yang berisi mulai dari bagaimana pencegahan, pemeriksaan, pengobatan hingga etika batuk, sehingga diharapkan kesadaran masyarakat atas penyakit TB bisa meningkat.
"Kalau di trasportasi umum, biasanya orang desak-desakan, batuk, tidak pakai masker, jadi penularannya cepat. Orang harus tau, mana batuk yang normal, mana yang sudah terkena TB. Kalau ada stiker di bus kita bisa tahu. Harus pakai masker, kalau batuk ditutup," jelas Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono, yang juga menyambut baik program tersebut.
Sementara itu, Dirut Transjakarta Budi Kaliwono menyebut, program ini tentu sangat berguna bagi para penumpang Transjakarta, mengingay bahwa saat ini Transjakarta memiliki 1.300 armada bus, dan dalam sehari bisa mengangkut 440 ribu orang.
"Program ini pasti sangat berguna bagi pelanggan kami. Karenanya, kami menyediakan armada kami untuk mempromosikan anti TB, yakni berupa satu bus gandeng, yang akan 'bungkus' secara penuh untuk promosi," tutup dia.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental