Suara.com - Tanya:
Selamat siang Dokter,
Saya dan suami sudah menikah selama 2 tahun, tapi belum dikaruniai keturunan. Setelah dicek, ternyata kadar ASA (Anti Sperma) saya sangat tinggi sekitar 65.000. Yang saya tanyakan, adakah tindakan lain selain PLI atau obat yang dapat mengatasi masalah ASA tinggi? Terima kasih.
MD
Jawab:
Selamat siang Saudari MD,
Saat ini terapi yang paling efektif untuk ASA tinggi hanya terapi PLI. PLI (Paternal Leukocyte Immunization) atau dikenal juga dengan Imunisasi Leukosit Suami (ILS) merupakan terapi yang diberikan untuk menurunkan antibodi sperma pada perempuan yang memiliki antibodi sperma suami yang berlebihan.
Antibodi sperma yang berlebihan menyulitkan sperma untuk sampai ke sel telur, karena selalu ditolak dan menjadi tidak berfungsi, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pembuahan dan kehamilan.
Setiap perempuan yang sudah pernah terpapar sperma memang memiliki antibodi terhadap sperma suaminya, tapi pada beberapa perempuan antibodi tersebut bereaksi secara berlebihan.
Terapi PLI diberikan dengan menyuntikkan sel darah putih suami ke bawah kulit istri. Ini bertujuan untuk menurunkan antibodi sperma istri sehingga bisa ditoleransi oleh tubuh dan memungkinkan terjadinya pembuahan.
Pemberian terapi minimal 3 kali dengan jarak 3 minggu. Serum yang berisi sel darah putih suami akan disuntikkan di bagian bawah kulit istri. Setelah terapi, pasien disarankan untuk melakukan penilaian ulang uji imunoandrologi.
Bila hasilnya telah mencapai batas normal maka tidak perlu dilakukan terapi kembali. Jika belum, dapat dilakukan terapi ulangan hingga mencapai batas normal.
Sebelum ada terapi PLI, ada 2 cara yang biasanya dilakukan untuk membuat pasangan dengan antibodi sperma berlebihan bisa hamil, yaitu dengan penggunaan kondom dan obat imunosupressor.
Dengan menggunakan kondom artinya membiarkan antibodi sperma turun dengan sendirinya, dengan membatasi paparan sperma. Namun cara ini harus memakan waktu lama, sekitar 6 hingga 1 tahun. Belum lagi bila Anda sering makan makanan yang mengandung protein pemicu alergi.
Hal ini akan membuat antibodi semakin lama mengalami penurunan. Cara lain dengan menggunakan obat imunosupressor.
Sayangnya dengan menggunakan obat ini semua antibodi di dalam tubuh ikut diturunkan, tidak hanya antibodi sperma. Akibatnya, Anda akan sering mengalami sakit, bahkan juga mempengaruhi sumsum tulang belakang yang menyebabkan lambatnya peremajaan darah, memicu osteoporosis, risiko penyakit diabetes, dan lainnya.
Seseorang yang memiliki antibodi sperma berlebihan juga akan sulit memiliki keturunan dengan jalan bayi tabung. Karena antibodi tidak hanya akan menolak sperma, tetapi juga menolak janin hasil pembuahan dari sperma tersebut.
Demikian penjelasan yang dapat disampaikan, semoga membantu. Terima kasih.
Dijawab Oleh : dr. Yohana Margarita
Sumber: https://meetdoctor.com/
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan