Suara.com - Tuberkulosis identik dengan penyakit kaum menengah ke bawah. Faktanya, jumlah kasus penyakit ini justru lebih banyak di daerah perkotaan.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. H. M. Subuh MPPM, mengatakan daerah perkotaan justru lebih banyak lingkungan yang kumuh dan padat sehingga penyebaran penyakit lebih rentan terjadi.
"Daerah perkotaan umumnya lebih padat, sanitasi juga kurang begitu baik, itu yang sering kita temukan. Sedangkan pedesaan jauh lebih bersih dan sehat," ujar Subuh pada Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia di Jakarta, Jumat (24/3/2017).
Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan mengatakan kondisi rumah dengan ventilasi yang buruk juga dapat meningkatkan perkembangbiakan kuman mycobacterium tuberculosis. Namun, bukan berarti golongan menengah ke atas terbebas dari risiko infeksi ini.
"Orang diabetes melitus (DM) itu juga meningkatkan risiko TB, dan kebanyakan orang yang kena DM itu orang kaya. Jadi nggak sepenuhnya TB adalah penyakit orang miskin," tambah dia.
Tuberkulosis sendiri menular melalui udara, namun bisa disembuhkan jika pasien patuh mengonsumsi obat-obatan. Jika tidak mengonsumsi obat, pasien berpotensi menularkan infeksi TB pada orang-orang di sekitarnya.
"Pencegahan tidak hanya memakai masker saat berada di tempat umum, tapi juga mengusahakan pasien TB untuk mendapatkan pengobatan sampai tuntas agar tidak menjadi sumber penularan," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis