News / Nasional
Jum'at, 14 November 2025 | 07:41 WIB
Warga mengikuti skrining untuk mendeteksi penyakit tuberkulosis (TBC) di Petojo Selatan, Jakarta Pusat. [Antara/Fakhri Hermansyah/nym]
Baca 10 detik
  • Hingga November 2025, Dinkes DKI Jakarta telah temukan 49.000 kasus TBC.

  • Secara nasional, jumlah kasus TBC di Indonesia diperkirakan mencapai 1 juta orang.

  • Kematian akibat TBC lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian akibat pandemi COVID-19.

Suara.com - Jumlah kasus tuberkulosis atau TBC di Ibu Kota terus menunjukkan peningkatan signifikan. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat, hingga November 2025, telah ditemukan sekitar 49.000 kasus TBC.

Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menjelaskan bahwa pemerintah pusat menargetkan Jakarta untuk menemukan hingga 70.000 kasus TBC pada tahun ini.

"Target dari Kementerian Kesehatan adalah menemukan lebih dari 70.000 kasus TBC. Sampai saat ini, kita sudah menemukan 49.000 kasus," kata Ani di Balai Kota Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Menurutnya, langkah utama dalam pemberantasan TBC adalah menemukan penderita sebanyak-banyaknya agar pengobatan bisa segera dimulai untuk memutus rantai penularan. "Dari 49.000 yang sudah ditemukan, lebih dari 90 persen di antaranya sudah memulai pengobatan," ujarnya.

Kematian Akibat TBC Lampaui Covid-19

Di tingkat nasional, Wakil Menteri Kesehatan, Benjamin Paulus, mengungkapkan bahwa total kasus TBC di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 1 juta orang. Dari jumlah tersebut, pemerintah menargetkan 900.000 pasien bisa mendapat pengobatan tahun ini.

"Sampai hari ini, kami sudah mengobati sekitar 700.000 pasien. Kami harapkan akhir tahun bisa mencapai 900.000," kata Benjamin.

Ia menekankan betapa berbahayanya penyakit ini, bahkan menyoroti bahwa jumlah kematian akibat TBC di Indonesia jauh lebih tinggi daripada COVID-19, meskipun sering kali tidak dianggap sebagai ancaman serius.

"Bayangkan, yang meninggal (akibat TBC) di atas 125.000 orang per tahun. Angka kematian karena TBC lebih banyak daripada COVID-19, tapi sering kali tidak kita anggap," pungkasnya.

Baca Juga: Menko PMK Pratikno Ajak Masyarakat Aktif Perangi TBC: Cegah Indonesia Jadi Peringkat Satu Dunia!

Load More