Suara.com - Banyak orangtua yang memiliki tinggi badan kurang dan mengira anaknya juga akan bernasib sama. Meski dipengaruhi faktor genetik, tinggi badan anak dari orangtua yang pendek masih bisa diintervensi.
Konsultan Tumbuh Kembang dr Ahmad Suryawan, Sp.A(K) dari RS Dr Soetomo Surabaya, mengatakan bahwa pengasuhan, pendidikan, dan nutrisi bisa memperbaiki tinggi badan anak dari orangtua yang pendek.
"Sehingga anaknya kecil, Papah kecil, jangan langsung diartikan wajar. Karena masih bisa diintervensi dengan pemberian nutrisi dan pola asuh yang tepat. Faktor genetik bukan segala-galanya," ujar dia pada temu media yang dihelat Sarihusada, Rabu (26/4/2017).
Pemberian ASI eksklusif, kata Ahmad, bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak menjadi lebih optimal. Meski anak yang diberi ASI eksklusif terlihat memiliki badan yang kecil, namun grafik status gizinya cenderung normal.
"Bayi ASI punya kelebihan, kelihatannya kecil tapi seimbang. Anak ASI jarang banget malnutrisi. Karena ASI bisa meregulasi tubuh anak jadi seimbang," tambah dia.
Upaya intervensi agar tinggi badan anak optimal bisa dilakukan selama 1000 hari pertama kehidupan. Orangtua, menurut Ahmad, bisa mengonsultasikan kondisi si kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
"Jadi, 2 tahun pertama harus termonitor dengan baik asupan nutrisinya. Penanganannya pun sangat individual jadi lebih baik orangtua mengonsultasikannya ke dokter anak," pungkas nya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!