Suara.com - Asma merupakan penyakit kronik menahun yang paling sering dialami banyak orang di dunia. Bahkan, penyakit yang disebabkan karena adanya radang di saluran pernapasan, yang mengakibatkan sumbatan dan hipereaktivitas saluran napas ini berada di urutan paling atas dibanding penyakit kronik lainnya, seperti diabetes dan hipertensi.
Penyakit ini, menurut Dokter Spesialis Anak khusus respirologi, Darmawan Budi Setianto, tidak hanya menyerang orang dewasa tapi juga anak-anak.
Di Indonesia, angka kejadian asma pada anak sekolah menengah. Kata dia, berada di antara 5-15 persen, dengan rata-rata 10 persen. Jadi, ada 1 dari 10 anak memiliki asma di negara ini.
"Asma pada anak bisa mengganggu proses tumbuh kembang. Riskesdas 2013 menunjukkan serangan asma pada anak akan menyebabkan bolos sekolah 5-7 hari dalam setahun per anak," ungkap dia dalam sebuah talkshow 'Penanganan Tepat Meningkatkan Kualitas Hidup Anak dengan Asma' di Jakarta, Selasa (2/5/2017).
Karenanya, tambah Darmawan, orang tua harus lebih memperhatikan kondisi kesehatan anak. Cobalah untuk mengenali atau mengidentifikasi apakah anak memiliki gejala-gejala asma.
Dia melanjutkan, pada sebagian anak, gejala asma ditandai dengan sesak napas dan mengi atau bunyi 'ngik-ngik' pada saat bernapas. Namun, pada sebagian lagi gejalanya tidak khas.
Kadang tidak disertai mengi, namun justru batuk yang membandel, yaitu batuk yang berlangsung lama, tidak kunjung sembuh dan suka timbul hilang.
"Gejalanya berulang, di malam hari lebih parah batuknya, siang normal saja seperti tidak terjadi apa-apa, akan membaik dengan obat, ada riwayat asma dan alergi di keluarga," kata dia.
Untuk meningkatkan kualitas hidup penderita, maka asma harus dikendalikan. Penanganan dan pengendalian asma berdasarkan derajat keparahannya bisa dilakukan.
Baca Juga: Wah, Lebih Dari 2 Ribu Traveler AS Terjangkit Malaria
Misalnya asma intermitten (kambuh jarang) dan persisten (sering sekali kambuh). Tatalaksana asma yang paling utama adalah menghindari pencetus. Selama kita dapat menghindari pencetus, maka asma tidak akan kambuh.
Ada beberapa faktor pencetus asma, baik dalam bentuk hirupan misalnya asap rokok, tungau debu dll atau makanan, misalnya makanan yang mengandung MSG, cokelat, atau infeksi rinofaringitis/common cold (selesma), dan aktivitas fisik berlebihan.
Untuk meningkatkan kualitas hidup penderita, maka asma harus dikendalikan. Penanganan dan pengendalian asma berdasarkan derajat keparahannya bisa dilakukan, yang paling utama adalah menghindari pencetus. Selama kita dapat menghindari pencetus, maka asma tidak akan kambuh.
"Ibaratnya asma itu seperti tamu yang baik, ia tidak akan datang jika tidak diundang," tutup dr. Darmawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan