Suara.com - Jutaan pria di Inggris diam-diam menyembunyikan perasaan kesepian mereka. Sebanyak 35 persen laki-laki di Inggris merasa kesepian, setidaknya sepekan sekali, sementara 11 persen lainnya mengaku menderita emosi setiap hari.
Beranjak pergi dari keluarga dan teman merupakan pendorong utama rasa kesepian, dan menyebabkan 18 persen kasus laki-laki kesepian. Selain itu, putus, menganggur dan kematian anggota keluarga menjadi penyebab kesepian hingga 17 persen.
Penelitian secara menyeluruh telah dilakukan Royal Voluntary Service. Temuan juga mengatakan, ketika memasuki usia 26, laki-laki berpikir mereka memiliki teman dan ketika memasuki usia 38 tahun, mereka berpikir memiliki sahabat paling sedikit. Hal tersebut kemungkinan berkaitan mengapa laki-laki berusia 35 merasa yang paling kesepian.
Terungkap, sekitar 7 persen laki-laki mengatakan, mereka tidak memiliki teman, sementara 8 persen mengaku tidak memiliki teman dekat. Hanya 28 persen yang melakukan kontak reguler dengan teman dan keluarga mereka, sementara 9 persen tidak menengok seseorang secara reguler.
Dari laki-laki yang pernah kesepian, 39 persen mengatakan, perasaan itu membuat mereka merasa terisolasi, 35 persen mengklaim telah menyebabkan depresi, dan 27 persen yakin hal itu telah mengetuk kepercayaan diri mereka.
"Ini adalah temuan yang mengejutkan, namun mengingat stigma yang melekat pada kesepian, kemungkinan besar ada lebih banyak laki-laki yang belum menyuarakan perasaan mereka," ungkap David McCullough, kepala eksekutif badan amal Royal Voluntary Service.
"Sayangnya, bagi beberapa orang, prospek bergabung dengan kelompok baru mungkin menakutkan dan kami akan mendorong mereka yang memiliki teman dan kerabat laki-laki yang lebih tua untuk membantu mereka mengatasi ketakutan ini," sambungnya.
Hasil penelitian ini menandai peluncuran Komisi Jox Cox on Loneliness untuk menyoroti masalah di kalangan laki-laki, dan bagaimana mengatasinya. Ini terjadi setelah para periset dari Universitas East Anglia menemukan bahwa anak-anak yang merawat orangtua dapat membantu mencegah penyakit Alzheimer.
Selain itu, lebih dari 25 persen laki-laki berusia 65 sampai 70 tahun menyalahkan pensiun menjadi sumber kesepian mereka.
Bahkan, dalam sebuah survei dikatakan, tiga dari empat laki-laki di atas usia 50 tahun di Inggris merasa kesepian. Apa yang disebut sebagai 'epidemi kesepian', digambarkan sebagai hari-hari yang sepi bagi para laki-laki pensiunan.
Survei yang dilakukan media sosial Gransnet tersebut juga mengungkapkan, dua dari lima orang mengatakan seluruh hari berlalu tanpa berbicara kepada siapapun, dan hampir setengahnya mengatakan bahwa mereka merasa kesepian selama bertahun-tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
Terkini
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya