Suara.com - Para peneliti menyebutkan, mendidik ibu mungkin lebih efektif dalam mencegah infeksi malaria pada anak-anak daripada vaksin biomedis terkemuka untuk melawan penyakit mematikan tersebut.
Periset yang berasal dari Universitas Alberta di Kanada, menguji 647 anak di Republik Demokratik Kongo (DRC) antara usia dua bulan hingga lima tahun. Mereka meminta orangtua atau wali anak mengisi survei yang berkaitan dengan demografi, status sosial ekonomi, pendidikan ibu, penggunaan jaring atau kelambu dan penyakit yang melibatkan demam.
Periset menemukan, di antara para peserta, semakin tinggi pendidikan ibu, semakin kecil kemungkinan anak mereka terinfeksi malaria.
"Ini bukan efek yang kecil. Pendidikan ibu memiliki efek yang sangat besar, setara dengan atau lebih besar daripada vaksin biomedis terkemuka melawan malaria," kata Michael Hawkes, asisten profesor di University of Alberta.
Periset menemukan, bahwa 123 dari 647 anak dalam penelitian tersebut positif terinfeksi malaria. Prevalensi malaria pada anak-anak dari ibu yang tidak memiliki pendidikan besarnya hingga 30 persen.
Para periset menyebutkan, jika ibu telah menerima pendidikan dasar, tingkat itu turun menjadi 17 persen. Sementara itu, ibu yang telah menerima pendidikan di luar sekolah dasar hanya memiliki prevalensi malaria sebesar 15 persen pada anak-anak mereka.
"Tidak perlu banyak pendidikan untuk mengajari seorang ibu bagaimana melakukan tindakan pencegahan sederhana untuk mencegah malaria pada anaknya. Yang dibutuhkan hanyalah mengetahui pentingnya menggunakan jaring tempat tidur atau kelambu dan mengetahui pentingnya mencari perawatan saat anak demam," Kata Cary Ma, seorang mahasiswa kedokteran di University of Alberta.
"Ini cukup lurus ke depan, pesan sederhana dalam konteks kesehatan dan kebersihan yang bisa dengan mudah disampaikan, biasanya di tingkat SD atau SMP," sambungnya.
Belum lama ini, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO meluncurkan vaksin di negara-negara Afrika dan memiliki khasiat hingga 30 persen.
"Tapi anak-anak yang ibunya dididik di luar tingkat dasar memiliki tingkat penurunan angka malaria 53%. Jadi, mendidik ibu memiliki efek mendalam pada malaria, karena ratusan juta dolar digunakan untuk vaksin," tambah Hawkes.
Periset mengungkapkan, pekerjaan mereka didasarkan pada penelitian sebelumnya yang telah menunjukkan pentingnya pendidikan ibu dalam mengurangi angka kematian dan penyakit anak di negara lain di seluruh dunia.
Mereka percaya bahwa ini sangat relevan di Kongo, sebuah negara yang dilanda perang sejak 1996. Republik Demokratik Kongo telah disebut negara yang paling tidak layak untuk eliminasi malaria di dunia, karena adanya ekologi malaria yang mengakar dan konflik militer yang berkepanjangan yang telah merusak infrastruktur perawatan kesehatan dan pendidikan nasional.
"Dalam konteks itu, kami mendapat intervensi di sini, mendidik para perempuan, bahwa saya pikir tidak ada yang akan setuju dengan itu. Mudah dan berhasil," kata Hawkes.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya