Suara.com - Para ilmuwan dari University of North Carolina menemukan gen yang diduga menyebabkan 'kelainan makan' pada beberapa orang. Mereka mengatakan, bisa jadi ini adalah bukti pertama bahwa anoreksia ternyata bersifat genetik.
Sampai saat ini, gangguan makan telah digolongkan sebagai gangguan kejiwaan murni. Namun sebuah studi penting oleh University of North Carolina telah mengidentifikasi lokus genetik pertama (posisi pada kromosom) untuk anoreksia nervosa.
Penelitian ini merupakan studi genetik anoreksia nervosa yang paling kuat yang pernah dilakukan sampai saat ini, mencakup analisis DNA genome dari 3.495 individu penderita anoreksia nervosa dan 10.982 individu yang tidak menderita gangguan anoreksia. Jika variasi genetik tertentu secara signifikan lebih sering terjadi pada orang dengan gangguan dibandingkan dengan orang yang tidak terpengaruh, variasi tersebut dikatakan 'terkait' dengan kelainan ini.
Menurut National Human Genome Research Institute, variasi genetik dapat menjadi petunjuk kuat untuk daerah genom manusia di mana beberapa penyebab masalah gangguan berada.
"Kami mengidentifikasi satu lokus signifikan genome untuk anoreksia nervosa pada kromosom 12, di wilayah yang sebelumnya terbukti terkait dengan diabetes tipe 1 dan gangguan autoimun," kata peneliti utama Dr Cynthia Bulik, direktur pendiri Pusat Keunggulan UNC untuk Makan Gangguan.
"Kami juga menghitung korelasi genetik - sejauh mana berbagai sifat dan kelainan disebabkan oleh gen yang sama," kata Dr Bulik dilansir Daily Mail.
Anorexia nervosa secara signifikan berkorelasi secara genetis dengan neurotisisme dan skizofrenia yang mendukung gagasan bahwa anoreksia benar-benar penyakit kejiwaan. "Tapi, tak disangka, kami juga menemukan korelasi genetik yang kuat dengan berbagai fitur metabolik termasuk komposisi tubuh (BMI) dan metabolisme insulin-glukosa. Temuan ini mendorong kita untuk melihat lebih dalam tentang bagaimana faktor metabolik meningkatkan risiko anoreksia nervosa," kata Dr Bulik.
Penelitian ini dilakukan oleh Kelompok Kerja Gangguan Makan Kardiologis Psikiatri, sebuah kolaborasi peneliti internasional di beberapa institusi di seluruh dunia.
"Di era sains tim rembukan, kami membawa 220 ilmuwan dan dokter bersama-sama untuk mencapai ukuran sampel yang besar ini. Tanpa kolaborasi ini, kami tidak akan pernah dapat menemukan bahwa anoreksia memiliki akar psikiatri dan metabolik," kata Dr Gerome Breen dari King's College London.
Baca Juga: Derita Anoreksia, Berat Perempuan 37 Tahun Ini Hanya 20 Kilogram
"Bekerja dengan kumpulan data yang besar memungkinkan kita membuat penemuan yang tidak akan mungkin dilakukan dalam studi yang lebih kecil," kata Dr Laramie Duncan dari Stanford University, yang menjabat sebagai analis utama dalam proyek tersebut.
Para peneliti terus meningkatkan ukuran sampel dan melihat ini sebagai awal penemuan genom di anoreksia nervosa. Hasilnya, peneliti dapat mengembangkan atau mengganti obat untuk pengobatan yang saat ini tidak ada.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang