2. Membatasi Lemak Trans
Menurut sebuah studi terbaru, sebuah daerah yang membatasi lemak trans, itu bisa berarti manfaat lebih luas bagi orang dalam jangka panjang," ucapnya.
Asam lemak trans atau lemak trans, biasanya ditemukan dalam makanan yang digoreng, keripik, kerupuk dan makanan yang dipanggang. Mengonsumsi makanan yang mengandung lemak trans bahkan terkait dengan risiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular, yang menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Beberapa komunitas terutama New York City telah menghilangkan penggunaan lemak trans di restoran selama beberapa tahun ini.
Untuk mempelajari dampak, para ilmuwan membandingkan hasil orang-orang yang tinggal di New York dengan orang-orang yang tinggal di daerah tanpa pembatasan. Para peneliti memfokuskan pada kunjungan rumah sakit untuk serangan jantung dan stroke pada periode 2002-2013.
Para peneliti menemukan bahwa tiga tahun setelah pembatasan dilaksanakan, pasien yang menjalani rawat inap karena serangan jantung dan stroke secara signifikan lebih sedikit dibandingkan dengan daerah perkotaan yang sama di mana tidak ada pembatasan.
Penurunan untuk kondisi gabungan tersebut bahkan mencapai 6,2 persen. "Ini adalah penurunan yang cukup besar. Penelitian kami menyoroti kekuatan kebijakan publik untuk mempengaruhi kesehatan jantung dari suatu populasi," kata pemimpin penulis Eric Brandt, MD, seorang rekan klinis dalam pengobatan kardiovaskular di Yale School of Medicine dilansir Zeenews.
AS Food and Drug Administration menyetujui larangan nasional pada minyak terhidrogenasi parsial dalam makanan, yang secara efektif akan menghilangkan lemak trans makanan ketika berlaku dalam pedoman pelabelan 2018.
FDA memungkinkan penggunaan lemak trans sebanyak 0,49 gram per porsi untuk kemudian diberi label sebagai nol gram. "Dengan peraturan FDA yang akan datang, orang tidak perlu begitu waspada," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara