Suara.com - Sebuah penelitian dari University of Rochester Medical Center (URMC) di New York, mengatakan bahwa bayi prematur yang terpapar hipoksia atau kelebihan suplai oksigen, lebih cenderung kekurangan sel paru-paru kunci. Selain itu, juga memiliki peningkatan risiko mengalami infeksi virus pernafasan parah di kemudian hari atau saat dewasa.
Artinya, tidak seperti bayi normal yang lahir dengan sel alveolar tipe II yang melimpah. Bayi lahir prematur mengalami kekurangan sel alveolar tipe II, yang bertanggung jawab untuk memproduksi surfaktan paru atau sejenis senyawa penting untuk paru-paru yang sedang berkembang.
Saat paru-paru semakin matang setelah lahir, beberapa sel ini bisa dipangkas. Tapi, paru-paru bayi prematur akan mengalami proses terlalu jauh dengan memangkas terlalu banyak sel tipe II, yang meningkatkan risiko kerentanan terhadap influenza dan penyakit paru-paru lainnya.
Dalam studi yang dipublikasikan di American Journal of Respiratory Cell and Molecular Biology, ketika tikus yang baru lahir terkena oksigen tambahan saat lahir dan menyebabkan paru-paru mereka merespons serta berkembang serupa dengan bayi prematur, tikus-tikus tersebut memiliki jauh lebih sedikit sel-sel ini begitu mereka mencapai usia dewasa.
Karena tidak adanya sel tipe II dalam tubuh mereka, tikus-tikus tersebut merespons lebih buruk saat terkena virus influenza ketika dewasa, dan mengembangkan penyakit yang jauh lebih parah daripada tikus yang lahir di lingkungan oksigen tradisional.
Penemuan ini mungkin memberikan penjelasan potensial untuk mengurangi kerentanan bayi prematur terhadap influenza dan penyakit paru lainnya di kemudian hari.
"Ada korelasi langsung antara hilangnya sel-sel ini dan respons inferior terhadap penyakit paru-paru, dan kita tahu ada sesuatu tentang lingkungan kaya oksigen awal yang menyebabkan tikus merespons infeksi virus di kemudian hari,"
Kata O 'Reilly dari URMC. [Zeenews]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit