Bagaimana NES didiagnosis oleh dokter?
Untuk mendiagnosis NES, dokter akan memberikan beberapa pertanyaan tentang kebiasaan tidur dan makan Anda. Dokter juga akan melakukan tes polysomnography, untuk mengetahui adanya kemungkinan gangguan tidur yang dialami. Tes tersebut akan mengukur :
1. Gelombang otak
2. Tingkat oksigen darah
3. Jantung dan pernapasan
Anda dapat melakukan diagnosis NES untuk memastikan kondisi Anda jika Anda merasa telah terus-menerus makan tengah malam secara berlebihan dan tidak dari biasanya, setidaknya selama tiga bulan terakhir.
Dampak suka makan tengah malam pada kesehatan
Asupan kalori berlebihan di malam hari, terlebih saat aktivitas tubuh berkurang, dapat meningkatkan risiko kegemukan atau kenaikan berat badan dan mengganggu proses metabolik tubuh. Obesitas atau kelebihan berat badan dapat membuat penderita NES lebih rentan terhadap masalah kesehatan yang disebabkan oleh kelebihan berat badan, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain itu, makan di malam hari yang dekat dengan waktu tidur telah lama diketahui memiliki dampak negatif pada tubuh Anda, diantaranya adalah insomnia, meningkatkan risiko kenaikan berat badan, obesitas, dan gangguan asam lambung.
Bisakah NES diobati?
Untuk mengobati NES, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah :
1. Menggunakan obat antidepresan
Beberapa penelitian menunJukkan bahwa penggunaan obat antidepresan dapat memperbaiki pola makan, mood, dan kualitas hidup seseorang.
2. Terapi perilaku kognitif (CBT)
Satu studi kecil menemukan bahwa latihan relaksasi membantu mengubah nafsu makan dari pagi sampai pagi.
3. Konseling gizi
Konseling Gizi untuk terapi nutrisi baik kualitas, kuantitas dan perubahan perilaku dan berbagai terapi penunjang lain. Tujuan dari konseling gizi adalah untuk mengubah waktu dan frekuensi makan, memberikan pengertian dan motivasi tentang asupan makanan yang harus sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas tubuh.
Beberapa pengobatan lain yang dapat dilakukan adalah fisiologi olahraga, terapi perilaku dialektik (DBT), terapi interpersonal (TI) dan manajemen stres.
Jika Anda mencurigai diri Anda/teman/keluarga dengan NES, segera bertindak karena NES akan berdampak pada kualitas hidup. Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak