Suara.com - Pada orang dewasa, konsumsi gula yang berlebihan merupakan musuh bagi kesehatan. Apalagi jumlah kasus penyakit tidak menular semakin meningkat belakangan ini. Untuk itu konsumsi gula pada orang dewasa pun tentu harus dibatasi.
Namun, lain halnya pada anak-anak yang berusia 3-6 tahun. Jangan biarkan mereka diet gula karena dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Hal ini disampaikan oleh Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc. selaku Pakar Gizi dan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
"Kalau pada anak-anak, gula itu berfungsi sebagai bahan bakar untuk otak karena dalam masa tumbuh kembang. Jadi untuk berpikir anak-anak usia 3-6 tahun memang butuh gula," ujar dia pada temu media peluncuran Sugalife di Jakarta, Senin (7/8/2017).
Namun untuk mencegah risiko kenaikan gula darah yang melonjak dan ketidakseimbangan antara kalori yang masuk dan terpakai, Ia merekomendasikan konsumsi gula yang berasal dari jenis karbohidrat kompleks.
"Gula bisa didapat dari gula sederhana seperti monosakarida atau gula pasir biasa atau gula polisakarida yang lebih kompleks. Kalau gula didapat dari monosakarida itu otak seneng banget, tidak akan puas kalau diberi batasan, itu yang kita khawatirkan," tambah dia.
Selain itu gula dari karbohidrat sederhana juga dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang tinggi, namun cepat juga mengalami penurunan dalam tubuh. Sedangkan gula dari jenis karbohidrat kompleks, kata dia, cenderung lama mengalami peningkatan namun bertahan lebih lama dalam gula darah.
"Jangan sampai anak-anak diet, karena dia butuh gula. Sebaiknya dibatasi saja konsumsi gulanya jangan dihindari. Pilih dari karbohidrat kompleks yang tidak menyebabkan lonjakan gula darah terlalu cepat," pungkas dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak