Suara.com - Salah satu jenis mainan kreatif dan edukatif ternama di dunia yaitu lego, memang dikenal sebagai jenis permainan yang bermanfaat bagi otak. Bagaimana tidak, lego bisa menjadi sarana berkreasi dan menjadi wadah dalam menyalurkan imajinasi.
Bahkan Psikolog Klinis sekaligus Hipnoterapis, Liza Djaprie M.Psi, CH, mengatakan bahwa lego tak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga orang dewasa.
Ia menjelaskan, lego memiliki beberapa manfaat pada anak diantaranya mengasah kemampuan motorik halus dan persistensi, melatih kemampuan memecahkan masalah dan bermain kooperatif, menumbuhkan percaya diri, belajar teknologi, sains, teknik dan matematika, serta merangsang kreatifitas anak.
"Membangun (lego) itu juga melatih kreatifitas mereka, entah itu membangun jembatan, membangun rumah, membangun mobil-mobilan, jadi itu merangsang kreatifitas mereka," ujar Liza.
Ia juga menambahkan bagaimana lego juga bermanfaat sebagai metode pengenalan warna pada anak, serta melatih kepercayaan diri. "Lego melatih kepercayaan diri dia (anak), terus mereka juga berani presentasi. Itu melatih mereka ngobrol, awalnya hanya di depan orangtua, setelah itu dengan teman sekelasnya," tambah Liza.
Selain itu, lego juga dipercaya dapat menjadi media permainan yang cocok bagi anak dengan kebutuhan khusus seperti anak dengan autisme. "Ketika mereka (anak dengan autisme) bermain lego, tentu itu membantu mereka untuk berinteraksi dengan orang apalagi jika bermainnya dengan orang lain," terangnya merinci.
Selain itu, lanjut Liza, anak dengan autisme juga ada kecenderungan tidak bisa duduk diam. Nah, dengan diajarkan sekian banyaknya cara berkreasi dengan lego, mereka bisa diajarkan duduk diam dan berinteraksi dengan orang di depan mereka.
Tak hanya pada anak, Liza juga menuturkan bahwa lego juga merupakan cara tepat untuk menyalurkan stres pada remaja dan dewasa. Mengutip Martin L. Seligman, Liza mengatakan, ada tiga hal penting yang harusnya dirasakan oleh orang dewasa yaitu, cinta, kerja dan bermain. "Nah, bermainnya ini yang kurang," imbuhnya singkat.
Dengan bermain lego, jelas Liza, remaja dan orang dewasa memiliki wadah untuk melakukan manajemen stres, menjadi wacana komunikasi sosial, mengasah kemampuan untuk mendengarkan, berbicara dan berempati, berkontribusi positif pada kesehatan mental serta membantu untuk meningkatkan produktifitas belajar serta bekerja.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental