Suara.com - Asian Games XVIII dijadwalkan terselenggara pada 18 Agustus-2 September 2018 mendatang. Salah satu prasyarat terselanggaranya kompetisi olahraga empat tahunan ini adalah, kondisi udara bersih yang mendukung para atlet dari seluruh negara di Asia bertanding.
11 bulan jelang Asian Games, bagaimana kondisi udara Jakarta dan Palembang? Disampaikan Dasrul Chaniago selaku Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Rabu 27/9/2017, Jakarta tergolong memiliki kualitas udara sedang, yakni berada pada level 62-77.
"Menurut kriteria ISPU, udara kualitas sedang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika. Jadi masih aman untuk dihirup, bahkan dalam sebulan, stasiun pemantau udara kami mencatat bahwa udara di Jakarta pada level baik selama beberapa hari," ujar dia dalam workshop 'Jakarta Air Pollution: Ancaman Asian Games', Kamis (28/9/2017).
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, kualitas udara di Jakarta didominasi oleh level sedang karena tak lepas dari berbagai pembangunan yang menghasilkan polusi bagi lingkungan sekitar. Belum lagi kemacetan di Jakarta akibat ruas jalan yang dilakukan penyempitan untuk pembangunan MRT maupun LRT, juga turut menyumbang pencemaran udara.
"Kota besar dominan kendaraan bermotor dan konatruksi karena sudah mulai membangun. Kita harapkan sebelum Asian Games kontribusi polusi dari konstruksi mulai berkurang dan pada 2019 kita bisa menerapkan kendaraan standar Euro 4," imbuhnya.
Sementara itu, stasiun pemantauan kualitas udara di Palembang menunjukkan, udara di kota kedua tempat berlangsungnya Asian Games tergolong baik dengan level ISPU 10 pada Kamis (28/9/2017). Kriteria udara baik ini menurut ISPU tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan, dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika.
Dasrul pun mengatakan, level ISPU yang dicacat oleh alat pemantau udara AQMS akurat dan bisa dipertanggungjawabkan. Dia meminta masyarakat tak perlu merisaukan kabar hoax yang menyebut udara Indonesia terlebih Jakarta dalam level membahayakan.
"Untuk mengukur kualitas udara itu ada alatnya yang hasilnya akurat. Kalau kemarin ada yang bilang udara Jakarta membahayakan itu kita semua nggak bisa sampai disini karena begitu hirup langsung beracun. Nyatanya kan enggak," jelas dia.
Untuk meyakinkan masyarakat mengenai status udara yang mereka hirup, Dasrul pun mengimbau agar mereka ikut memantau status kualitas udara di tempat tinggalnya melalui laman https://iku.menlhk.go.id/.
Baca Juga: Baru Pulih, Nitya Belum Dipastikan Tampil di Asian Games 2018
"Kalau mau cek seberapa bersih udara di daerah Anda, bisa masuk ke laman tersebut nanti ditampilkan status terkini dari alat pemantau yang kita miliki. Kami punya target pembangunan AQMS di 45 kota untuk mengukur seberapa besar polusi udara di sekitar kita," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda