Suara.com - Secara umum, terdapat sekitar 7.000 jenis penyakit langka telah teridentifikasi dan memengaruhi lebih dari 350 juta orang di seluruh dunia. Di Indonesia, penyakit disebut langka jika penyakit tersebut dialami kurang dari 2.000 orang dalam suatu negara.
Ketua Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak di FKUI/RSCM, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif SpA(K), mengatakan penyakit langka biasanya bersifat kronis, progresif, dan mengancam kehidupan penderitanya.
Salah satu penyakit langka tersebut adalah, kelainan metabolik bawaan seperti Mukopolisakaridosis atau MPS tipe II dan Gaucher.
Meski terbilang langka, Damayanti mengatakan, penyakit-penyakit tersebut dapat dideteksi dini dengan melakukan skrining pada bayi beberapa saat setelah dilahirkan.
Karena tambah Damayanti, penyakit langka 80 persen biasanya disebabkan masalah genetis dan seringkali timbul menyerupai penyakit lain sehingga menyulitkan diagnosis awal yang kemudian berdampak pada kesalahan diagnosis dan perawatan.
Untuk itu, jika orangtua bayi diketahui mengidap atau 'membawa' penyakit metabolik bawaan, Damayanti menghimbau orangtua berisiko untuk men-skrining anak-anak mereka.
Dalam acara diskusi media bertajuk 'Kelainan Metabolik Bawaan dan Perkembangan Terbaru di Indonesia' yang diselenggarakan oleh Sanofi Indonesia, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Damayanti menjelaskan bahwa skrining sangat membantu namun menjadi tidak cukup jika tidak ada tindakan tambahan seperti treatment kepada pasien.
"Persyaratan skrining, harus bisa beri obat segera. Jadi penyakit itu bisa dihindari. Tidak bisa kita mengerjakan skrining, sudah gitu gak ada obatnya. Nah itu sangat-sangat tidak etis," ujar perempuan lulusan Universiteit Utrecht di Belanda tersebut di Jakarta, Selasa (3/10/2017).
Karena itu, tambah Damayanti, setiap negara membuat skrining tergantung dengan kemampuan masing-masing karena adanya masalah utama yaitu nilai obat atau makanan pendukung yang cenderung memiliki harga fantastis dan sulit dijangkau.
Baca Juga: Kasihan, Penyakit Langka Bikin Bocah Ini Mirip Korban Luka Bakar
"Memangnya skrining itu cuma angka yang dicatat, itu diagnostik namanya. Jadi skrining tergantung kemampuan. Untuk di Indonesia, kita sudah bisa melakukan treatment pasien," ungkap Damayanti.
Selanjutnya, pasien dengan kelainan metabolik bawaan langka akan dirujuk untuk mendapatkan akses seperti perawatan, pengobatan hingga pengediaan obat dan makanan bagi penderita.
Damayanti berharap jika Indonesian Medical Education and Research Institute atau IMERI di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia dapat menjawab tantangan bangsa dalam bidang kesehatan termasuk dalam melakukan riset dan perawatan masalah kelainan metabolik bawaan. "Kita juga mencoba membuat treatment yang bisa terjangkau. Ya tentu saja perjalanannya masih panjang sekali. Dan kami juga perlu bantuan pemerintah untuk itu," tutup Damayanti.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis