Suara.com - Meski bermanfaat bagi kesehatan, tak sedikit orang yang masih enggan olahraga karena berbagai alasan. Mulai dari malas hingga tidak tersedianya waktu luang yang sudah habis untuk bekerja seharian. Dokter spesialis kedokteran olahraga Grace Tumbelaka dari Rumah Sakit Jakarta bahkan mengatakan, tak sedikit orang yang menganggap olahraga sebagai beban.
"Apalagi sekarang banyak pasangan muda yang bekerja di tengah kota tapi tinggal di pinggiran kota sehingga waktunya sudah habis di jalan. Untuk berkumpul dengan keluarga saja tidak ada waktu apalagi berolahraga. Kalau ada waktu pun banyak yang memilih untuk duduk leyeh-leyeh depan televisi," ujarnya pada diskusi Ngobras bertema 'Manfaat Olahraga Trampoline bagi Kesehatan' di Serpong Tanggerang, Rabu (23/11/2016).
Padahal gaya hidup tak aktif alias kurang gerak memiliki risiko bagi kesehatan. Salah satunya membuat tubuh tak bugar yang mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari.
"Kalau nggak bugar itu dampaknya banyak sekali, seseorang jadi susah tidur, mudah ngantuk, dan nggak kuat ngangkat beban karena otot dan tulangnya tidak terlatih dengan baik," tambah Grace.
Riset Kesehatan Dasar 2013 bahkan mengungkap risiko kurang gerak yang memicu berbagai penyakit metabolik, seperti penyakit sendi, hipertensi, penyakit jantung, stroke, diabetes melitus hingga kanker.
"Olahraga bisa merangsang produksi antioksidan, kalau dilakukan teratur, tubuh akan mampu memproduksi antioksidan yang dapat mengatasi radikal bebas. Sehingga dengan latihan fisik, berbagai penyakit metabolik seperti stroke, jantung, hipertensi, diabetes, obesitas dan kanker," tambah dia.
Untuk menurunkan risiko penyakit jantung, Grace menganjurkan untuk melakukan latihan fisik intensitas sedang tiga kali seminggu dengan durasi masing-masing 30 menit. Sedangkan sebagai metode pencegahan, sebaiknya latihan fisik intensitas sedang dilakukan lima kali seminggu dengan durasi 30 menit.
"Bagi orang yang berniat menurunkan berat badan, olahraga bisa dilakukan 5 kali seminggu dengan durasi 50 menit," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak