Suara.com - Pernahkah Anda salah menilai usia orang karena tampilan wajahnya yang tampak lebih tua? Ya, beberapa orang mungkin memiliki tampilan yang lebih tua dibanding usia sebenarnya.
Disampaikan pakar kulit dr. Fitria Amalia Umar, Sp.KK., ada berbagai faktor yang jadi penyebab seseorang tampak lebih tua dari usia sesungguhnya. Diantaranya faktor gaya hidup.
Dia mencontohkan, paparan sinar matahari yang langsung mengenai kulit tanpa pelindung. Hal ini, dikatakannya, dapat meningkatkan risiko masuknya radikal bebas sehingga menciptakan peradangan, merusak DNA hingga menurunkan pro kolagen 1 dan 3.
"Sehingga kalau kelihatan dari luar, kulit kendur dan sudah nggak elastis karena produksi pro kolagen menurun," ujarnya dalam peluncuran Kinohimitsu di Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Dr Fitria pun mengimbau, agar seseorang menggunakan krim tabir surya sebelum bepergian dan menghindari paparan sinar matahari langsung dengan menegenakan topi, payung atau pakaian lengan panjang.
Selain paparan matahari, dia juga mengingatkan bahaya merokok, mengonsumsi makanan cepat saji, terpapar polusi dan stres yang juga dapat menurunkan produksi kolagen yang pada gilirannya mempercepat terjadinya penuaan dini.
"Kalau tiap hari merokok kan mulut saat menghisap itu agak mencucu posisinya, itu bisa menegaskan garis halus di sekitar mulut. Polusi dan stres juga menghasilkan radikal bebas sehingga memicu penuaan," jelasnya.
Faktor lain yang jadi penyebab penuaan dini adalah masalah internal terkait kelainan genetik yang dapat memengaruhi produksi kolagen.
Perbedaan ras, kata dia, juga mempengaruhi tampilan wajah jadi tampak lebih tua yang biasanya melekat pada mereka yang berasal dari ras Kaukasia.
Baca Juga: Hati-hati, Makanan Manis Bikin Wajah Tampak Lebih Tua Lho!
"Perubahan hormon juga bisa mempengaruhi produksi kolagen berkurang setiap tahun. Semakin tua, maka level kolagen semakin menurun," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Mengapa Fun Run Kini Jadi Senjata Ampuh Tanamkan Empati pada Generasi Muda?
-
Bukan Sekadar Menginap: Ini Cara Baru Hotel Jadi Pusat Gaya Hidup Urban Terintegrasi
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Merayakan Semangat Pahlawan Lewat Langkah Kecil dan Gaya Hidup Sehat
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar