Suara.com - Jika Anda pernah kehilangan hewan peliharaan, berarti Anda tahu bagaimana rasanya hati sakit dan terpukul.
Perasaan inilah yang juga dialamai Joanie Simpson. Tahun lalu, tak lama setelah kematian peliharaannya, perempuan berusia 61 tahun itu terbangun dengan gejala yang konsisten dengan serangan jantung.
Saat dilarikan ke ruang UGD di Houston Memorial Hermann Heart & Vascular Institute, dokter mendiagnosis Simpson dengan sesuatu yang agak tidak biasa yaitu, takotubo cardiomyopathy, atau dikenal sebagai sindrom patah hati.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh New England Journal of Medicine, rasa sakit dari patah hati bisa cukup untuk menghancurkan jantung seseorang.
Kata Dr. Ilan Wittstein, seorang ahli jantung di Johns Hopkins, kondisi tersebut dapat terjadi setelah stres fisik atau emosional, seperti kematian dari orang atau peliharaan yang sangat dicintai. "Otot jantung tiba-tiba melemah dan tidak meremas seperti seharusnya," katanya dilansir Time.
Bila ini yang terjadi, jantung akan berhenti memompa secara efektif dalam waktu sementara, dan bisa berakibat pada tekanan darah rendah bahkan gagal jantung kongestif. "Berbagai pemicu emosional dapat menyebabkannya dan itu bisa terjadi pada orang yang dinyatakan sehat," jelas Wittstein.
Meski sindrom patah hati terlihat sangat mirip dengan serangan jantung pada awalnya, ia mengatakan ada beberapa perbedaan fisiologis utama.
Dalam kondisi serangan jantung, gumpalan di arteri koroner utama menghalangi aliran darah ke jantung, membunuh beberapa otot secara permanen. Sementara sindrom patah hati, bagaimanapun, arteri utama tetap baik, namun pembuluh kecil di sekitar jantung mengalami kerusakan.
Ini biasanya jarang membuat fatal dan bisa diperbaiki dengan cepat jika dirawat dengan benar. Bahkan, sindrom patah hati sangat umum terjadi.
Wittstein mengatakan sebanyak dua persen orang yang dirawat di rumah sakit dengan gejala serangan jantung sebenarnya memiliki takoteubo cardiomyopathy.
Kondisi ini sangat mempengaruhi perempuan usia 58 hingga 75, kemungkinan terjadi karena penurunan tingkat estrogen yang melindungi jantung. Hal ini juga biasanya terjadi setelah seseorang mengalami masa stres.
Simpson mengatakan kepada Washington Post bahwa dia merasa tertekan karena jadwal operasi anaknya yang akan datang, menantunya yang menjadi pengangguran, masalah properti, dan baru-baru ini, kehilangan anjing yang sudah sembilan tahun hidup bersamanya.
Wittstein mengatakan telah melihat beberapa pemilik hewan yang sakit akibat sindrom patah-hati. "Ini sebenarnya bisa berkisar dari yang dramatis seperti, saya hampir terbunuh dalam sebuah kecelakaan mobil. Atau, saya melewatkan sebuah janji dan saya sedikit frustrasi karenanya," kata Wittstein sambil menambahkan bahwa beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap penyakit ini daripada yang lain.
Sedangkan untuk Simpson pulang dari rumah sakit setelah dua hari perawatan dan sekarang dalam kondisi sehat, serta diminta minum obat jantung untuk perawatan. "Ini memilukan. Ini traumatis," kata Simpson tentang kehilangan seekor hewan peliharaan kesayangannya.
"Tapi kau tahu apa? Mereka memberi begitu banyak cinta dan pertemanan sehingga saya akan melakukannya lagi. Saya akan terus memiliki hewan peliharaan. Itu tidak akan menghentikanku," ungkap Simpson.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!