Suara.com - Osteoporosis merupakan kondisi dimana kepadatan massa tulang menurun sehingga tulang lebih mudah keropos dan rapuh. Umumnya kondisi ini mengintai mereka yang telah lanjut usia.
Namun menurut Kepala Divisi HKGT Orthopaedic Center, Siloam Hospital Kebon Jeruk, Dr. dr. Franky Hartono, SpOT(K), osteoporosis bisa muncul lebih awal yang dipengaruhi faktor genetik, berat banda rendah hingga kebiasaan hidup tak sehat seperti merokok, dan konsumsi alkohol.
"Biasanya osteoporosis terjadi pada usia 40 tahun keatas. Tapi faktor lingkungan juga pegang peranan penting, hormonnya normal enggak? Lalu makanan yang dikonsumsi apakah kaya kalsium atau tidak? Gaya hidupnya aktif atau pasif. Faktor ini mempengaruhi osteoporosis timbul lebih awal," ujarnya pada temu media peringatan Hari Osteoporosis di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Rabu (25/10/2017).
Franky menambahkan osteoporosis sebenarnya memiliki dampak yang besar dan mempengaruhi kelanjutan hidup seseorang. Salah satunya timbul kecacatan hingga kematian.
Menurut dia, tulang yang keropos bisa berbahaya kalau menghadapi benturan karena dapat menyebabkan patah tulang. Jika kondisi patah tulang tidak ditangani dengan baik, bisa berujung kecacatan yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
"Oleh karena itu kita tekankan jangan sampai keropos. Lakukan pencegahan agar kepadatan tulang tetap kuat. Kalau sudah keropos gimana caranya tidak sampai patah," tambah Franky.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Daniel Petrus Marpaung, SpOT mengimbau agar masyarakat melakukan pemeriksaan kepadatan tulang atau BMD setiap enam bulan atau satu tahun sekali. Pemeriksaan ini penting untuk memberi gambaran tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah atau mengatasi osteoporisis.
"Jadi kalau BMD itu indikatornya ada grafik hijau berarti normal, kuning berarti harus hati-hati karena sudah menurun kepadatan tulangnya dan merah sudah berbahaya artinya osteoporosis. Kalau sudah keropos, kita bisa memberikan terapi agar tidak lebih keropos lagi caranya dengan olahraga, konsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin B3," tambah dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental