Suara.com - Sebuah studi yang menyoroti kebutuhan untuk identifikasi dini, pemantauan dan perawatan terhadap gangguan stres pascatrauma (PTSD) mengungkapkan bahwa seperlima pasien kanker adalah penderita PTSD juga.
Meskipun PTSD dikenal berkembang pada individu yang mengalami peristiwa traumatis seperti kecelakaan serius atau bencana alam, tapi ternyata PTSD juga dapat terjadi pada pasien yang didiagnosis menderita kanker.
Terkena peristiwa traumatis, seperti penyerangan seksual, peperangan, tabrakan lalu lintas, atau ancaman lain pada kehidupan seseorang seringkali dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan stres pasca trauma.
PTSD sendiri ditandai dengan kegagalan untuk pulih setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa yang mengerikan. Kondisi bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, dengan berbagai pemicu yang bisa mengembalikan kenangan akan trauma disertai reaksi emosional dan fisik yang intens.
Biasanya, kelainan ini dapat diobati melalui berbagai jenis metido psikoterapi serta pengobatan lain untuk mengatasi gejala.
Sayangnya, meski perawatan bisa membantu sampai batas tertentu, namun kondisinya tidak bisa disembuhkan.
"Banyak pasien kanker percaya bahwa mereka perlu mengadopsi mentalitas pejuang, dan tetap positif dan optimis dari diagnosis melalui pengobatan untuk mendapatkan kesempatan yang lebih baik untuk mengalahkan kanker," kata Caryn Mei Hsien Chan, dari Universitas Nasional Malaysia dilansir Zeenews.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa perlu ada kesadaran yang lebih besar bahwa tidak ada salahnya mendapatkan bantuan untuk mengatasi gejolak emosional, terutama depresi, kecemasan, dan PTSD pasca kanker.
Selain itu, banyak pasien juga hidup dalam ketakutan bahwa kanker sempat hadir akan kembali. Penyintas kanker yang mengalami PTSD juga biasanya akan berpikir bahwa kanker telah kembali ketika melihat benjolan, merasakan nyeri atau rasa sakit, merasa lelah atau saat mengalamidemam.
Chan mengatakan bahwa penyintas kanker juga kerap melewatkan kunjungan ke ahli onkologi atau dokter lain untuk menghindari ingatan tentang pengalaman kanker masa lalu mereka.
"Kami memerlukan layanan evaluasi dan dukungan psikologis untuk pasien kanker pada tahap awal dan terus berlanjut karena kesejahteraan psikologis dan kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik," imbuhnya.
Untuk penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer, tim meneliti 469 orang dewasa dengan berbagai jenis kanker dan menemukan kejadian PTSD sebesar 21,7 persen pada penelitian selama enam bulan.
Meskipun angka tersebut turun menjadi 6,1 persen pada penelitian selama empat tahun, sekitar sepertiga pasien ditemukan memiliki gejala yang terus-menerus atau memburuk selama empat tahun kemudian.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?