Suara.com - Menjadi pekerja di daerah perkotaan mendatangkan risiko tersendiri bagi kaum urban. Tak hanya memicu beragam penyakit fisik, kehidupan perkotaan yang dinamis dan kompleks juga meningkatkan risiko gangguan jiwa.
Inilah yang menjadi alasan, kata Ketua Pusat Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PSDKJI), dr. Nova Riyanti Yusuf, mengapa masyarakat perkotaan cenderung rentan mengalami tekanan batin, salah satunya karena pekerjaan.
"Survei menunjukkan, kelelahan ekstrem akibat aktivitas perkotaan meningkat selama lima tahun belakangan. Kalau sebelumnya hanya 26 persen, sekarang meningkat menjadi 37 persen," ujar Nova pada Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia belum lama ini.
Dalam kesempatan yang sama dokter spesialis kejiwaan RSJ Dr. Soeharto Heerdjan, Isa Multazam Noor mengatakan bahwa penelitian di Amerika turut mendukung fakta bahwa gangguan kejiwaan turut dipengaruhi karena masalah pekerjaan.
"Data menyebut tiga dari sepuluh individu mengalami masalah kesehatan gangguan jiwa akibat masalah pekerjaan," tambah dia.
Jika dibiarkan gangguan jiwa bisa mengarah pada perilaku bunuh diri yang belakangan kasusnya terus meningkat. Untuk itu, Nova Riyanti mengatakan bahwa perlu adanya hotline service khusus untuk memberikan bimbingan konseling pada masyarakat yang mengalami masalah tertentu agar tak berujung pada gangguan jiwa.
"Sehingga masyarakat tidak mencurahkan kegalauannya yang menjadi sumber masalah jiwa lewat media sosial. Seharusnya dari anggaran Kemenkes ada yang disisihkan untuk layanan kesehatan jiwa, tidak hanya sekadar membuat undang-undang kesehatan jiwa," kata dia.
Dengan adanya hotline service, lanjut Nova Riyanti, masyarakat tahu siapa yang harus dihubungi ketika mengalami masalah yang membuatnya menghadapi titik buntu hingga terlintas untuk melalukan upaya bunuh diri.
"Tujuannya sederhana agar masyarakat tahu harus menghubungi siapa dan ketika dibutuhkan armada untuk mencegah upaya bunuh diri sebagai akibat dari gangguan mental pihak rumah sakit jiwa bisa segera mengirimkan armada," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia