Suara.com - Baru-baru ini media sosial Instagram diramaikan dengan kisah bayi lucu bernama Adam Fabumi yang didiagnosa mengidap Dandy Walker Syndrome, yakni kelainan genetik yang menyerang perkembangan otak bayi.
Tak cukup sampai disitu, orangtua Adam, Ratih Megasari dan Kiagoos Kamaludin juga harus menerima kenyataan bahwa putra mereka mengalami kelainan kromosom Trisomy 13.
Kelainan genetik ini menyebabkan Adam harus bergantung dengan peralatan medis dan akhirnya menghembuskan nyawa pada 22 November 2017 silam.
Sontak, kejadian ini mengundang rasa empati tinggi dari warganet yang memantau perkembangan Adam lewat akun Instagram @adamfabumi yang dikelola sang ibu.
Disampaikan Dr. med. Ferdhy Suryadi Suwandinata SpOG dari Siloam Hospital Kebon Jeruk, sebenarnya kelainan genetik sudah bisa dideteksi sejak bayi dalam kandungan.
Sayangnya peraturan di Indonesia tidak menghalalkan aksi terminasi kehamilan atau menggugurkan bayi dengan kelainan genetik yang mana sudah diterapkan di beberapa negara maju.
"Di Indonesia terminasi kehamilan dilarang sampai sekarang. Padahal kalaupun ada yang hidup itu nggak bisa diterapi karena genetik, jadi hanya bisa diterima. Di luar negeri, aborsi diperbolehkan sampai usia kehamilan 14 minggu," ujar dr Ferdhy pada temu media di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Rabu (13/12/2017).
Ia menambahkan, kasus kelainan genetik sendiri mencapai 1-2 persen dari 1.000 kehamilan. Beberapa kelainan genetik yang tergolong ringan adalah trisomi 21 atau down syndrome karena cenderung memiliki harapan hidup yang tinggi.
Dari 100 kehamilan yang terdeteksi kelainan genetik, dr Ferdhy mengatakan 60 persen diantaranya berisiko keguguran. Belum diketahui penyebab pasti kelainan genetik namun Ia mengatakan kehamilan pada usia diatas 36 tahun bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan kondisi kelainan genetik.
Baca Juga: Bayi Tak Berkelamin dan Mirip Putri Duyung Telah Meninggal
"Biasanya kelainan genetik karena saat penggabungan sel telur dan sel sperma ada gangguan. Faktor risiko ibu hamil 36 tahun juga mempengaruhi," tambah dia.
Untuk mendeteksi kelainan genetik saat hamil, dr Ferdhy mengatakan bumil bisa melakukan pemeriksaan USG atau tes darah. Melalui tes darah, dokter nanti akan melihat risiko kelainan genetik yang dialami janin yang dikandung.
"Bisa dideteksi sejak hamil bisa ambil darah ibunya. Meskipun bayi punya ari-ari cukup, bayi tapi banyak sel bayi yang lepas ke ibu. Nanti kita tes ada kelainan apa atau enggak. Tapi kalau sudah terdeteksi kelainan genetik mau apa, diterminasi nggak boleh, diterapi juga nggak bisa karena genetik hanya bisa diterima," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?