Suara.com - Bagi keluarga modern, gadget tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Penelitian menemukan, satu dari tiga anak memiliki tablet. Dengan begitu, tidak hanya ibu, anak-anak pun dapat dengan mudah mengakses informasi dan hiburan secara iuas dan berkomunikasi dengan dunia Iuar tanpa batasan.
Terkait fenomena ini, Psikolog Anak dan Remaja Vera ltabiliana menjelaskan, perkembangan teknologi telah menyebabkan pergeseran kebiasaan sehari-hari di lingkungan rumah. Pasalnya, masing-masing anggota keluarga sibuk dengan gawainya sehingga frekuensi, dan kualitas kebersamaan jadi menurun.
"Orangtua juga menghabiskan lebih sedikit waktu bersama anak, saat anak memasuki usia 5-12 tahun. Padahal orangtua, khususnya ibu tetap berperan dalam mendukung tumbuh kembang dan pendidikan anak," kata dia pada acara 'Perayaan Hari Ibu bersama Lotte Choco Pie' di Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Karena itu, Vera memaparkan, orangtua harus mampu mengimbangi pemanfaatan gadget secara bijak agar hubungan keluarga tetap erat dan anak tumbuh serta berkembang secara optimal.
Untuk menjaga kualitas kebersamaan dan keterikatan keluarga, ibu dituntut mewujudkan momen kedekatan bersama anak salah satunya dengan menyisihkan setidaknya 9 menit terutama di waktu ketika ibu dan anak sama-sama rileks.
"Contohnya bisa dibagi 3 menit ketika bangun tidur, 3 menit sepulang sekoiah atau 3 menit sebelum tidur. Harus dilakukan dalam kondisi rileks agar dapat memastikan komunikasi terjalin dengan lebih Iancar, erat dan berkualitas," ungkapnya.
Lebih lanjut, Vera memaparkan, sembilan menit waktu berkualitas bisa diisi dengan membahas hal-hal yang disukai anak. Oleh karena itu, ibu kata dia harus tahu topik-topik yang sedang tren di kalangan anak-anaknya.
"Dalam mempunyai waktu bersama dengan anak penting bagi ibu untuk turn into the same frequency jadi ibu harus tahu apa sih yang sedang tren di dunia anaknya. Tokoh kartun apa sih yang dia suka, itu ibu mesti tahu. Ketika ngobrol sama anak jadi lebih enak, dan dia akan nyaman cerita apapun sama kita," tandasnya.
Baca Juga: Dampak Kebanyakan Les untuk Anak
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!