Suara.com - Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner, angina, serangan jantung, gagal jantung dan stroke. Karena itu, sangat penting untuk tidak mengabaikan sejarah penyakit jantung di keluarga.
Penelitian menunjukkan bahwa saudara kandung dengan satu orangtua yang pernah mengalami serangan jantung, 48 persen memiliki risiko mengalami hal sama.
Sementara mereka yang memiliki dua orangtua dengan riwayat serangan jantung, hampir enam kali lebih mungkin terkena serangan jantung.
Presiden Heart Care Foundation of India (HCFI) Padma Shri Awardee Dr KK Aggarwal mengatakan, tanda-tanda peringatan dari serangan jantung meliputi rasa tidak nyaman pada dada, nyeri di bagian tubuh bagian atas, dan sesak napas.
"Kebanyakan orang mengalami perasaan yang tidak biasa dimulai pada bagian tengah dada dan memancar keluar," kata Padma.
Padma menambahkan, rasa tidak nyaman pada dada bisa berlangsung selama beberapa menit, lalu hilang dan kembali lagi.
Ada juga yang merasa tidak nyaman atau sakit pada bagian lengan, punggung, leher, rahang, dan rasa tidak nyaman pada perut bagi perempuan.
Bila merasakan gejala tersebut, konsultasi tepat waktu dan perawatan adalah pilihan yang paling tepat.
"Bila plak di arteri jantung pecah, bekuan darah terbentuk di sekitar plak. Bekuan darah ini bisa menghalangi aliran darah melalui otot jantung. Bila otot jantung kekurangan oksigen dan nutrisi, itu disebut iskemia. Kerusakan atau kematian sebagian otot jantung akibat iskemia disebut serangan jantung," ujar Padma.
Baca Juga: Pemilik Mobil Mewah: Anies Jangan Hanya Soroti Pajak Kami
Untuk itu ia menghimbau masyarakat yang memiliki silsilah keluarga dengan serangan jantung, untuk mulai melakukan tindakan pencegahan tahap awal. "Ini termasuk mengonsumsi makanan sehat untuk jantung yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan asam lemak omega 3 serta aktivitas fisik biasa, dan berhenti merokok atau minum," katanya.
Agar bisa hidup tanpa serangan jantung hinga usia 80, Padma mengatakan seseorang harus memiliki parameter kesehatan dan gaya hidup yang ideal dengan formula 80.
Mereka dianjurkan untuk mempertahankan gula darah, kolesterol jahat low-density lipoprotein, tekanan darah rendah diastolik, denyut jantung, dan lingkar perut di bawah angka 80. Selain itu, sebaiknya juga menjaga fungsi ginjal dan ling di atas 80.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental