Suara.com - Mulai sekarang, pikir ulang sebelum memberi mainan bekas kepada anak. Sebuah penelitian di University of Plymouth menunjukkan bahwa mainan bekas, termasuk mainan balok plastik yang awet dan dimainkan secara turun-temurun, bisa menjadi bahaya bagi anak-anak.
Mainan bekas, termasuk yang terbuat dari plastik, dapat mengandung zat kimia beracun dan berbahaya, di antaranya barium, timbal, brom, kadmium, kromium, dan selenium. Jika anak-anak memasukkan mainan tersebut ke mulut, sejumlah kecil bahan kimia bisa masuk ke dalam tubuh mereka.
Menurut penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Environment Science and Technology ini, unsur-unsur kimia yang disebutkan di atas sangat beracun bagi anak-anak. Paparan dalam jangka waktu lama, meski hanya paparan tingkat rendah, bisa berdampak pada kesehatan mereka.
Pada bayi, mainan bekas bisa menjadi lebih berbahaya karena bayi juga berpotensi terpapar logam berbahaya melalui produk lain saat mereka memasukkan aneka benda ke dalam mulut dalam rangka mencari rangsangan oral dan mengeksplorasi rasa, tekstur, dan bentuk.
Mainan bekas memang pilihan yang menggiurkan untuk diberikan kepada anak, karena mudah didapat dan harganya lebih murah. Namun sayangnya, belum ada peraturan tentang daur ulang mainan plastik yang diterapkan oleh negara-negara di berbagai belahan dunia.
Itu sebabnya, pikir ulang sebelum memutuskan memberi mainan bekas kepada anak Anda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara