Suara.com - Psikolog dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) HB Saanin Padang, Sumatera Barat, Kuswardani Susari mengatakan kecanduan dalam menggunakan "gadget" dapat mengganggu perkembangan anak.
"Masa kanak-kanak merupakan masa keemasan, pada masa itu anak belajar mengenai apa yang belum diketahuinya," kata dia dalam seminar nasional Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) di Padang, Rabu.
Oleh karena itu, kata dia apabila seorang anak dalam masa kanak-kanak tersebut telah kecanduan "gadget" maka perkembangannya menjadi terhambat.
Ia menjelaskan, ciri-ciri seorang anak telah mengalami kecanduan "gadget" adalah durasi yang digunakan dalam penggunaan gadget tersebut berlangsung sangat lama seperti di atas enam jam dalam sehari.
Anak menjadi terobsesi, mudah marah, sedih dan frustasi jika tidak bermain dengan "gadget" contohnya, jika orang tua tidak mau meminjamkan gadget maka anak akan berontak dan marah.
"Begitu pula ketika orang tua hendak mengambil gadget yang sedang dipakai oleh anak," tambahnya.
Anak akan enggan bersosialisasi, bolos sekolah, sulit berkonsentrasi pada dunia nyata, berbohong agar dapat melakukan aktivitas di dunia maya dan hal lainnya yang mampu memberikan dampak buruk terhadap perkembangan anak.
Dengan demikian Ia menyarankan agar orang tua dapat menjadi panutan bagi anak dalam penggunaan gadget secara bijak.
"Orang tua dapat terlebih dahulu mendiskusikan kepada anak tentang dampak buruk dan baiknya dalam menggunakan gadget," ujar dia.
Berusaha mengurangi waktu bermain anak dengan gadget, dengan meluangkan waktu untuk anak, ajak bersosialisasi dengan teman sebaya dan melakukan aktivitas menarik.
Meskipun, kata dia selain ada dampak negatif dari gadget juga terdapat dampak positifnya di antaranya menambah pengetahuan, memperluas jaringan persahabatan, mempermudah komunikasi dan melatih kreativitas.
"Semua itu tergantung bagaimana kita memberikan pengaturan yang baik kepada anak dalam penggunaan gadget," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan