Suara.com - Mengonsumsi banyak makanan berserat ternyata dapat mendorong bakteri baik di usus untuk memerangi diabetes tipe 2 lho.
Ini terungkap setelah tim peneliti dari Rutgers University melihat ada 15 strain bakteri usus yang menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA).
Katanya, SCFA dapat mengurangi peradangan dan membantu mengatur rasa lapar saat seseorang mengonsumsi makanan kaya serat pada pasien diabetes tipe 2.
"Studi kami menjadi dasar dan membuka kemungkinan bahwa serat menghasilkan kelompok bakteri di usus. Pada akhirnya ini bisa menjadi bagian utama dari makanan sekaligus perawatan Anda," kata pemimpin penelitian, Liping Zhao, seorang Profesor di Rutgers University-New Brunswick.
Bakteri usus ini nantinya dapat membuat kontrol glukosa darah menjadi lebih baik, mampu menurunkan berat badan serta meningkatkan lipid secara lebih baik pada orang dengan diabetes tipe 2.
Untuk penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Science, tim membagi pasien diabetes tipe 2 menjadi dua kelompok.
Setelah 12 minggu, pasien yang mengonsumsi makanan kaya serat, mengalami penurunan rata-rata glukosa darah lebih besar selama tiga bulan.
Zhao kemudian mengurutkan gen mikroba dari sampel kotoran para pasien. Ia menemukan bahwa spesies mikroba tertentu memiliki korelasi erat dengan perubahan kesehatan seseorang.
Baca Juga: Minum Kopi Teratur Ternyata Bisa Turunkan Risiko Diabetes
Tag
Berita Terkait
-
Transformasi Mengejutkan Fahmi Bo: Dulu Bugar, Kini Kondisinya Bikin Miris
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Ilmuwan Muda Indonesia Temukan Senyawa Baru untuk Mengatasi Diabetes
-
5 Gejala Pradiabetes yang Wajib Diwaspadai, Termasuk Kesemutan Tangan dan Kaki!
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis